Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti
Grid.ID – Untuk kesekian kalinya Grid.ID dibuat terpukau oleh keahlian seorang perancang busana kenamaan Denny Wirawan dalam menciptakan koleksi busana.
Kecermatan Denny dalam mengolah batik Kudus yang motifnya terbilang langka tidak hanya sebatas menjadikannya sepotong busana, melainkan bagaimana guratan motif batik Kudus terlihat selaras dengan model siluet busana.
Ini yang masih tetap dipertahankan olen Denny mulai dari peragaan busana tunggal sebelumnya dalam tema ‘Pasar Malam’ yang sata itu Grid.ID pun berkesempatan hadir.
Tak perlu waktu dan usaha ekstra, mata para pencinta mode tanah air dan Indonesia dibuat terkesima dengan kepiawaian seorang Denny melalui Balijava Batik Kudus dalam menjadikan busana batik motif Kudus lebih elegan, mewah dan glamor.
Bahkan, standing applause juga diberikan bagi Denny ketika ia memamerkan koleksinya tersebut pada Fashion Gallery New York Fashion Week pada 2016 lalu.
Wedari menjadi fashion show berikutnya yang dihelat Denny Wirawan dengan dukungan penuh dari Djarum Bakti Foundation serta berbagai pihak lainnya.
Wedari digelar pada Kamis malam 28 September 2017 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta yang sekaligus sebagai perayaan dua dekade Denny dalam berkarier lewat kain dan pola.
Kenapa Wedari begitu spesial? Pasalnya, koleksi busana batik Kudus dibuat dari motif batik langka yang merupakan warisan budaya dari pesisir Jawa Tengah yang berkembang sejalan dengan perkembangan kerajaan di Jawa.
"Yang spesial pada Wedari adalah saya terlibat dari awal terhadap pemilihan dan pembuatan motif batik Kudus. Bersama dengan Agam Riadi dan pembatik Kudus, saya ingin mengangkat beragam motif dan insen-insen Batik Kudus yang belum terpublikasi. Motif flora dan fauna nan elok dengan penuh warna ceria yang mengandung unsur hangat dan dingin semakin menambah khazanah ragam motif yang harus sekali kita syukuri," ujar Denny Wirawan.
Kentalnya sentuhan musik tradisional Kudus dan Jawa tengah dipadukan secara apik dan modern oleh Yovie Widianto, tak ayal menghanyutkan khayal para penikmat fashion yang juga dimanjakan dengan indahnya detail dan beragam tampilan pola yang disuguhkan oleh desainer yang telah 20 tahun meramaikan industri mode Indonesia ini.
Makna Wedari sendiri adalah taman bunga di istana Raja-raja kuno tempat para Putri Raja bermain dan belajar.
Di tangan Denny, Wedari diinterpretasikan dalam segala keindahan bunga yang tumbuh bermekaran, aneka rupa layang-layang, suara taman dan senda gurau sebagai memori indah masa kecil dalam jejak perjalanan hidup desainer yang merupakan anggota dari IPMI atau Ikatan Perancang Mode Indonesia tersebut.
Presentasi koleksi Wedari dipersembahkan di hadapan para pecinta mode sebanyak 93 look yang dibagi dalam empat bagian.
Sekuens pertama bertemakan Sekar Murni yang menjadi gambaran rasa syukur dan murni atas perjalanan desainer yang lahir di Jakarta pada tanggal 9 Desember 1967 ini.
( BACA : Belanga Wastra, Koleksi Busana Muslim Motif Tenun Batik Nusantara 2017 dari Kamilaa by Itang Yunasz )
Dengan menampilkan 15 set koleksi ready to wear deluxe yang merupakan remake dari desain adibusana dan pola karya Denny terdahulu namun ditampilkan dalam nuansa warna putih yang kekinian, glamor namun bersiluet dalam detail bordir Khas Kudus sebagai benang merah koleksi ini.
"Tak hanya Batik, saya juga akan mempresentasikan bahwa ternya Kudus juga mempunyai teknik bordir yang tak kalah indah dengan bordir-bordir di daerah lain," jelas Denny.
Lalu di sekuens kedua dengan tema Taman Sari yang menggambarkan warna-warni bunga yang bermekaran di Wedari pada pagi hari saat seluruh alam menyambut sang mentari.
Para pencinta mode disuguhkan dengan hasil kolaborasi Balijava Batik Kudus, yang mana pada bagian ini batik berwarna cerah dengan motif bunga warna-warni seperti bunga Peonie, bunga Lili, bunga Teratai yang mendominasi 25 set busana siap pakai deluxe.
Sekuens selanjutnya Denny membuat tema Ganda Arum yang terinspirasi dari proses pembelajaran dan pencarian jati diri, menjaga hubungan dengan Sang Maha Pencipta dan hidup selaras dengan alam dan kesimbangan.
Para model berjalan bergantian di atas panggung denga memakai batik 'sogan' bernuansan monochrome dalam balutan busana siap pakai.
Di sekuens selanjutnya, dimana menjadi bagian penutup dalam pertunjukan, Denny menghadirkan busana yang lebih glamor dengan tema Ningrat.
Ciri khas seorang Ningrat yang tampil gagah dan berani namun anggun dan penuh kharisma bersahaja hadir dalam balutan batik 'kelengan' yang didominasi warna gelap.
( BACA : 3 Artis Hollywood Ini Tertangkap Kamera Ketika Sedang Pakai Batik, Keren Banget deh )
Busana malam yang mewah dengan motif flora dan fauna seperti burung merak dan kupu-kupu tampil anggun saat dikenakan para model di atas panggung pagelaran busana ini.
Secara keseluruhan, Denny memilih siluet busana H-line dan A-line dalam ragam model dress tanpa lengan, gaun, luaran model mantel berlengan tiga per empat, serta busana two pieces.
Begitu suguhan koleksi busana yang begitu memikat dari seorang Denny Wirawan.
Sukses, Denny Wirawan!
Tengok Rumah Baru Jess No Limit dan Sisca Kohl, Interiornya Serba Emas dan Bergaya Eropa Klasik
Penulis | : | Ridho Nugroho |
Editor | : | Ridho Nugroho |