Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Digrebek karena dituding gunakan daging celeng, omset penjualan bakso kini sudah naik perlahan.
Waduh, kok bisa gini ya?
Memang benar, setelah kejadian tersebut jumlah pelanggan yang datang tak seperti biasa.
Perbedaan dulu dan kini sebenarnya tak terlampau jauh.
Penanggung jawab kios, Gunawan, ungkapkan bahwa dulu dalam sehari sekitar 300 porsi bakso dan 200 porsi mie ayam bisa laku terjual.
(Baca juga: Sama-sama Anak Konglomerat, Inilah Gaya Sakina Tama dan Putri Tanjung dengan Busana Kebaya yang Cantik)
Tapi sekarang, penjualan hanya berkisar pada 100 porsi bakso dan 80-90 porsi mie ayam.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Tribunnews, Taufik Widodo bilang, "Pas kabar hoax itu, justru penjualan bakso dan mie ayam hanya 50 porsi saja."
Mengetahu hal ini sang penjual tetap mensyukuri apa yang ada.
Kios Bakso Kumis di Desa Mangunjaya, Kecamatyan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi mulai berbenah diri.
(Baca juga: Lihatnya Bikin Baper, Laudya Cynthia Bella Unggah Foto Berdua dengan Suaminya, Netizen: Mirip!)
Yang dapat dia lakukan kini adalah sebisa mungkin untuk menyebarkan duduk persoalan kabar sebenarnya.
Ia berusaha untuk melawan hoax yang telah menyebar.
Penggerebekan bakso celeng yang akhir-akhir ini beredar adalah palsu dan fitnah keji.
"Sekarang kita gencar sampaikan kebenaran kabar itu."
(Baca juga: Banting Tulang di Negeri Orang, TKW Ini Malah Diselingkuhi Sang Suami! Foto Adegan Ranjangnya Tersebar di Facebook!)
"Bahwa tak ada penggerebekan."
"Bagi penyebar kabar hoax, kita desak berikan klarifikasi."
Taufik Widodo yang sudah berumur 45 tahun ini adalah sang pemilik Bakso Kumis.
Dirinya mengaku bahwa perlu waktu untuk mengembalikan kepercayaan orang.
(Baca juga: Selamat, Pemain FTV Alessia Cestaro Lahirkan Anak Keduanya Bersama Ahmad Affandy!)
Sebab, isu ini begitu sensitif dan mampu secara drastis mempengaruhi omset penjualan.
Butuh waktu guna kepercayaan konusumen kembali seperti dahulu.
Meski diterpa isu miring karena sajikan hidangan tak halal, ternyata masih saja ada beberapa pelanggan setia.
Mereka percaya bahwa Taufik menyajikan hidangan yang halal.
(Baca juga: Kim Ki Bang Nikah, Geng Aktor Ganteng Korea Hadir Semua Nggak, ya?)
Kabar hoax ini luar biasa dahsyat.
Sangkin ngerinya, banyak kabar yang bikin konsumen bakso ini minggat.
Namun yang telah melihat label MUI yang dimiliki Bakso Kumis tak percaya dengan pesan gelap tersebut.
Kecewa dengan hoax yang beredar dan menyasar kiosnya, Gunawan tak ingin berburuk sangka.
(Baca juga: Sudah Hidup Enak, Nia Ramadhani Buka-bukaan Soal Status Sosialitanya dan 2 Hal Ini )
Dia tak tahu siapa dalang dari penyebar kabar hoax ini.
Belaja dari kasus ini, Taufik mengharapkan masyarakat lebih bijaksana dalam menggunakan sosmed.
"Saya harap jangan sampai kejadian seperti ini terluang kembali."
"Karena bukan hanya saya yang rugi."
(Baca juga: Video: Detik-detik Sopir Bus Selamatkan 50 Penumpang Dari Kecelakaan Maut! Ngeri Banget)
"Tapi, para karyawan saya juga bisa terancam pendapatannya."
Sebelumnya muncul kabar di Facebook dan WhatsApp bahwa Bakso Kumis menjual daging yang tak pantas.
Tak terima difitnah, Taufik langsung mencari penyebar hoax ini.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Warta Kota, akan tetapi saat ditanyai, seorang penyebar justru berdalih hanya meneruskan informasi.
(Baca juga: Romantis Banget, Laudya Cynthia Bella dan Engku Emran Tiba di Jakarta Lakukan Hal Ini)
Dia mengaku mendapatkan informasi ini dari teman-temannya.
Taufik bilang, "Saya protes dan mereka menyampaikan maafnya."
Akan tetapi, maaf saja tak cukup untuk mengembalikan kepercayaan konsumen.
Penyebar hoax memohon kepada Taufik agar tak melaporkan dirinya.
(Baca juga: Loh, Pernikahan Salma Fina Sunan dan Taqy Malik Kenapa Nih? Baru Juga Sebentar...)
Bahkan, dia sampai datang ke kios bakso yang difitnah tersebut.
Kembali dikutip dari Warta Kota, "Dia orang Jakarta dan datang ke sini untuk meminta maaf."
"Ada juga yang warga Tambun penyebar kabar ini."
"Dia memohon jangan dilaporkan ke polisi karena anak-anaknya masih kecil."
(Baca juga: Bule Belanda Ini Rela Samperin Syahrini ke Indonesia, Oh Sweet!)
Sang pemilik kios yang difitnah akhirnya dengan lapang dada memberikan maaf.
Syaratnya, mereka harus memberi klarifikasi di medsos.
"Mereka harus membersihkan kembali nama kios sehingga kepercayaan pelanggan kembali."
Kerugian akibat hoax ini berkisar puluhan juta rupiah.
(Baca juga: Army Wajib Tahu, Ternyata Inilah Kisah di Balik Nama Panggung Suga BTS, Kreatif Abis!)
Pungkas Taufik, "Ada delapan kios saya yang sepi pelanggan saat ini."
Bakso daging babi sendiri memang dijual di kios-kios bakso.
Tapi sebenarnya ada dua maksudnya.
Pertama, kios tersebut memang sengaja menjualnya.
Kedua, kios tersebut ternyata main nakal dengan membohongi konsumen, bilangnya menjual bakso sapi padahal sebenarnya adalah bakso babi.
Agar tak terkecoh, konsumen bisa memperhatikan beberapa hal berikut ini.
(Baca juga: Selamat! Mario Irwinsyah Resmi Jadi Bapak!)
1. Cermati Aromanya
Aroma daging yang lahir dari sapi dan babi pastilah berbeda.
Aroma daging babi biasanya lebih amis setelah direbus.
Jadi, konsumen harus lebih waspada saat mengkonsumsi bakso yang punya aroma tak wajar.
(Baca juga: Kain Bau Anyir, Darah Sudah Bercampur Air Selokan, Polisi Belum Bisa Pecahkan Teka-Teki Misterius)
2. Cermati Teksturnya
Daging babi umumnya punya tekstur yang lebih kasar.
Ini membuat saat dijadikan bakso akan lebih mudah pecah saat ditusuk sendok.
(Baca juga: Lihat Keberuntungan Zodiak Kamu di Bulan Oktober 2017, Aww Gemini Disarankan Berhati-hati dengan Ucapan)
3. Cermati Rasanya
Rasa bakso akan berbeda jika memang dicampuri daging babi.
Saat dikonsumsi rasanya pasti lebih beda.
Bakso akan lebih gurih.
Namun bila pedagang bakso lebih lihai, mereka akan menambahkan bawang putih untuk mengelabui bakso berbahan daging babi.
(Baca juga: Nggak Kalah Sama Adiknya, Begini Penampilan Cantik Kakak Citra Kirana, Erica Putri yang Bikin Kamu Klepek-klepek)
4. Perbedaan Harga
Memang tak semua bakso murah akan berbahaya.
Namun, bakso yang dijual murah umumnya tentu juga butuh modal yang lebihg murah.
Agar tak gampang dikelabui, lebih bagus bila membeli bakso yang sudah dikemas dan terdapat label halal.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |