Wanita Tergemuk Sedunia Meninggal Setelah Kehilangan 300 Kg Bobot Tubuhnya

Grid.ID - Lebih dari 30.000 nyawa hilang setiap tahunnya karena penyakit terkait berat badan yang berlebihan.

Pakar kesehatan memperingatkan orang agar berolahraga lebih banyak dan makan makanan lebih sehat agar tidak mengalami obesitas.

Seiring bertambahnya berat badan, kemungkinan kematian akibat kelebihan berat badan meningkat.

Wanita bernama Eman Ahmed Abd El Aty yang berusia 37 tahun asal Alexandria, Mesir, memiliki risiko terbesar terkena penyakit ini setelah dia dijuluki wanita terberat di Bumi dengan berat 1.100 pound (499 kg).

Wanita dengan bobot mencapai 300 kg ini menghembuskan nafas terakhir

( BACA : Unik, Biasanya Terdapat di Tembok, Lukisan Mural di Negara Ternyata Juga Ada Di Tempat Seperti Ini )

Bobotnya benar-benar melumpuhkan tubuhnya.

Ia tidak bisa kemana-mana dan hanya terbaring di kamar tidurnya selama lebih dari dua dekade.

Obesitasnya mendapat perhatian dunia.

Sebuah kampanye pengalanggan dana untuk menyelamatkan nyawanya yang disebut Save Eman Cause, menarik perhatian ahli bedah bariatrik yang berasal dari Mumbai, India.

Wanita dengan bobot mencapai 300 kg ini menghembuskan nafas terakhir

( BACA : Tak Disangka, Aktor Ganteng Korea Ini Nyaris Diaborsi Orang Tuanya, Sekarang Malah Jadi Idaman Wanita )

Ialah Dr. Muffazal Lakdawala, yang menangani kasus Abd El Aty.

Pada bulan Februari, dia diterbangkan dari rumahnya di Mesir ke India untuk operasi tersebut.

Hal ini menandai pertama kalinya dia meninggalkan kamar tidurnya dalam dua dekade karena berat badannya dan stroke yang melumpuhkan tubuhnya yang dia alami dua tahun sebelumnya.

Ia menjalani program dan operasi penurunan berat badan ekstra ketat di India.

Wanita dengan bobot mencapai 300 kg ini menghembuskan nafas terakhir

( BACA : Banyak Tren Berkembang, Salah Satu Makeup Artist yang Berusia 19 Tahun Ini Mengenakan Alis yang Bikin Merinding! Kayak Apa sih? )

Setelah sekitar dua bulan di rumah sakit. Dia kemudian terbang ke Rumah Sakit Burjeel di Uni Emirat Arab untuk proses rehabilitasi.

Namun pada bulan Juli dilaporkan bahwa dia telah didiagnosis menderita depresi berat dan menolak untuk berbicara dengan dokter.

Meski begitu, para dokter berharap bisa memulai perawatan sedot lemak tambahan serta menghilangkan kelebihan kulit dan mengembalikannya ke Alexandria, Mesir sekitar tahun depan.

Namun pada hari Senin, Eman meninggal karena komplikasi berat badannya, termasuk penyakit jantung dan kerusakan ginjal.

(*)

PROMOTED CONTENT