Laporan wartawan Grid.ID Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Sebuah rumah bertingkat tiga yang berdiri sendiri ditengah jalan raya di pinggiran Shanghai, distrik Songjiang telah dirubuhkan setelah 14 tahun berselisih.
Dikutip dari telegraph.co.uk, pemilik rumah di Shanghai ini selama belasan tahun menolak rumahnya digusur untuk pelebaran jalan.
Sebagai gantinya, saat itu empat jalaur lalu lintas dibagi menjadi dua agar bisa melewati rumah itu.
( BACA : Peringati Hari Batik Nasional, Barang Mungil yang Terfoto Bareng Medina Zein Ini Harganya Selangit! )
Rumah ini dijuluki "nail house".
"Nail house" merujuk pada pemilik rumah yang menolak digusur agar bisa membuat jalan pada proyek konstruksi.
Ketika pemilik rumah menolak uang kompensasi, pihak pengembang harus menemukan cara imajinatif untuk membangun di sekitar rumah.
( BACA : Akting Keren di Drama, Karakter 5 Member EXO Ini Justru Berakhir Menyedihkan, Aduh! )
Butuh waktu 90 menit untuk menghancurkan rumah ini di tengah malam.
Pemilik rumah akhirnya menyetujui rumahnya dihancurkan setelah menyetujui kesepakatan kompensasi yang telah direvisi bersama pemerintah setempat.
Pemilik rumah dilaporkan menerima 2.7 juta Yuan sebagai kompensasi.
( BACA : Peringati Hari Batik Nasional, Barang Mungil yang Terfoto Bareng Medina Zein Ini Harganya Selangit! )
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Telegraph.co.uk |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |