Butuh waktu hingga akhirnya ia berhasil dioperasi untuk mengambil jarum yang bersarang di dadanya.
Ia harus menunggu sekitar dua minggu hingga BPJS berhasil diaktifkan untuk mengurangi beban biaya operasi.
Dalam waktu penantiannya itu, ia harus berhati-hati dalam bergerak karena takut terkena patu-paru.
"Kalau bicara sakit di dada. Makan, minum atau bergerak harus hati-hati karena takut jarumnya kena paru-paru," kata Anisa dengan suara lirih dilansir Grid.ID dari laman Tribun Jabar.
Ikut prihatin, Walikota Bandung Ridwan Kamil ternyata sempat menjenguk siswi SMP ini.
"Saya dapat kabar persiapan mau operasi, pengin ketemu dengan saya. Saya baru bisa meluangkan waktu sekarang. Mohon maaf bajunya begini karena mau jadi saksi nikah. Saya menyemangati aja, dua-duanya (Anisa dan Ibunya) menangis terharu," ujar Ridwan Kamil, seusai menjenguk Anisa dilansir Grid.ID dari laman Warta Kota.
Setelah semua siap, Anisa akhirnya berhasil melewati proses pengambilan jarum di dadanya.
Operasi berhasil dilakukan di RSHS Bandung, Kamis (5/10/2017).
Setelah diambil, jarum pentul berwarna biru itu nampak berkarat dan bengkok.
Dilansir dari Warta Kota, pihak rumah sakit akhirnya memilih melakukan tindakan dengan sebuah alat bernama Bronkoskopi dan ekstraktor. (*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |