Teori evolusioner mengatakan bahwa perempuan cenderung akan melahirkan bayi laki-laki pada masa ketika banyak di antara mereka kehilangan sosok laki-laki dalam kehidupannya.
?BACA JUGA : Mau Punya Otak Cerdas? Jangan Lupa Konsumsi 3 Makanan Ajaib ini
Namun, kaum ilmiawan modern lebih suka mempertimbangkan teori tentang frekuensi hubungan seks.
"Bagi saya, penjelasan paling pasti adalah bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh kadar hormon pada orangtuanya pada masa pembuahan.
Bayi laki-laki lebih sering dibuahi pada awal siklus ovulasi," paparnya.
?BACA JUGA : 3 Masalah Kesehatan yang Akan Kamu Hadapi Jika Tidur Dengan Ac Menyala Semalaman
Puncak kesuburan kaum perempuan diperkirakan dua hari sebelum ovulasi.
Tetapi jika pasangan berhubungan seks lebih sering, pembuahan terjadi sebelum mencapai puncak kesuburan ini.
Dengan kata lain, untuk mendapatkan bayi laki-laki, bercintalah lebih sering!
Jika dikaitkan lagi dengan peristiwa saat perang dunia, banyak pasangan tentunya tidak banyak berhubungan seks.
Tetapi ketika pria kembali dari medan perang, mereka tentu akan membayar keintiman yang sempat terabaikan sebelumnya.
Saat itulah intensitas hubungan seks meningkat, dan inilah yang menyebabkan pembuahan lebih banyak menghasilkan bayi laki-laki. (*)
(Dini / Nakita.grid.id)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Nakita.grid.id dengan judul : Ingin Bayi Laki-laki? Ini yang Disarankan Pakar Berdasarkan Rutinitas Seks Ibu
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | nakita.id |
Penulis | : | Tamara Wijaya |
Editor | : | Tamara Wijaya |