Laporan wartawan Grid.ID, Anita Rohmatur Rizki
Grid.ID - Pemberian antibiotik pada orang sakit adalah hal yang lazim dan sering ditemui di sekitar kita.
Namun tahukah kamu, ternyata ada satu hal yang mungkin terlupakan oleh kita.
Penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan antara 'bakteri baik dan buruk di usus, serta mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Tidak hanya itu, hal ini juga bisa menimbulkan bakteri yang resisten terhadap antibiotik.
Sebuah penelitian, dikutip Grid.ID dari laman drhealthmag.com, menemukan bahwa antibiotik menempatkan anak-anak pada peningkatan risiko tertular infeksi resistan terhadap obat secara signifikan.
(BACA JUGA: Yang Lain Asyik Foto-foto, Anak Semata Wayang Ayu Ting Ting Ini Malah Ditinggal Sendirian..)
Sudah ada banyak bukti bahwa orang dewasa tiga kali lebih mungkin terkena infeksi resisten setelah minum antibiotik.
Tapi risiko untuk anak hampir 12 kali lebih tinggi.
Lebih khusus lagi, penelitian yang dipublikasikan di BMJ menemukan bahwa anak-anak dengan infeksi saluran kemih 13,23 kali lebih rentan terhadap infeksi resisten antibiotik; dan peningkatan risiko ini bisa berlanjut hingga enam bulan.
Meskipun begitu, memang antibiotik tetap dapat diberikan.
Dengan catatan, hanya bila diperlukan dan untuk durasi yang ditentukan.
Obat ini adalah alat yang sangat membantu untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu.
Tapi antibiotik tidak efektif terhadap semua infeksi, terutama yang disebabkan oleh virus. Mayoritas dokter meresepkan antibiotik hanya karena pasien mereka merasa lebih baik saat diberi obat.
Penggunaan antibiotik tanpa pandang bulu membawa dampak kesehatan langsung dan jangka panjang.
Studi ini dengan jelas menunjukkan adanya kebutuhan untuk menyebarkan lebih banyak kesadaran dan untuk menurunkan ketergantungan kita terhadap obat-obatan ini.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | drhealthmag.co.uk |
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |