Ada Rambut yang Tumbuh di Puting Susu? Bahaya Nggak ya?

Grid.ID – Rambut yang tumbuh di beberapa bagian tubuh sering dikaitkan dengan pria.

Seperti pada bagian kaki, tangan, dagu, bahkan dada.

Tapi bagaimana jika hal ini dialami wanita?

(BACA: Resepsi Besok di Bandung, Ternyata Seperti Ini Penampilan Putri Engku Emran dan Mantan Istrinya, Erra Fazira Saat Berada di Bandara)

Terutama pada bagian dada, atau lebih spesifiknya adalah pada puting susu.

Yang terletak di payudara.

Apakah hal ini wajar?

Dilansir Grid.ID dari laman Women’s Health.

Berikut penjelasannya.

(BACA: Besok Resepsi di Bandung, Ternyata Seperti Ini Penampilan Istri Engku Emran dari Virgin Sampai Sekarang, Malah Makin Memesona!)

Kulit memiliki jaringan minyak dan rambut.

Yang dapat membuat rambut tumbuh di beberapa bagian kulit.

Jika anda menemui rambut tumbuh di beberapa bagian yang sebelumnya tidak ada.

Bisa jadi itu karena fluktuasi hormonal.

Seperti saat hamil atau menjelang menopause.

Pemakaian obat tertentu juga dapat sebabkan pertumbuhan rambut yang berlebihan.

(BACA: Resepsi Besok di Bandung, Ternyata Seperti Ini Penampilan Putri Engku Emran dan Mantan Istrinya, Erra Fazira Saat Berada di Bandara)

Seperti danazol, steroid anabolic, glukokortiroid, siklosporin, dan sebagainya.

Tapi, jika anda menemui pertumbuhan rambut yang aneh.

Bisa jadi anda mengalami hirsutisme.

Yaitu kondisi yang sebabkan rambut kasar.

Dan juga tumbuh terlalu berlebihan pada wanita.

Kondisi ini bisa bersifat genetik.

(BACA: Ingin Tampil Cantik Seperti Istri Engku Emran Saat Kondangan? Intip yuk Cara Pemakaian Simpel Jilbab Organza yang Mudah Diatur)

Atau bisa juga karena kondisi yang lebih serius.

Seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Termasuk kondisi rambut yang tumbuh pada puting susu.

Hal ini juga bisa menjadi pertanda dari penyakit ini.

Cobalah kenali tubuh anda.

Jika banyak rambut yang tumbuh secara berlebihan.

(BACA: Push Up Para Siswa Pelatihan Militer Ini Seperti Mengajarkan Cara Berhubungan Badan, Lihat Videonya)

Atau lebih kasar dari semestinya.

Segeralah lakukan konsultasi pada dokter. (*)

PROMOTED CONTENT