Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Inilah kisah haru antara kenyataan yang tak mendukung bersanding dengan optimisme yang terus tumbuh.
Dokter mengatakan tak ada lagi yang bisa dilakukan.
Seorang bayi malang dalam keadaan mengalami kelainan sungguh parah sejak lahir.
Kedua orang tua diberitahu bahwa anaknya hanya memiliki sedikit harapan untuk dapat bertahan hidup.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Daily Mail, bayi malang ini bernama Babu.
(Baca juga: Ibu Pergi ke Luar Rumah, Bayi Mungil Dapat Siksaan Kejam, Otak Alami Luka Dahsyat, Ini yang Sebenarnya Terjadi)
Babu adalah buah hati hasil hubungan antara sang ibu Jyotsna dan ayahnya Jhontu Das.
Dia menderita Encephalocele.
Ini adalah kondisi yang sungguh sangat langka.
Namun, tentu dapat terjadi pada siapa saja.
Kondisi yang mengerikan ini menyebabkan bayi yang lahir punya bentuk kepala datar.
Lebih mengerikannya lagi, ada sebuah kantung cukup besar di belakang lehernya.
Encephalocele adalah jenis langka dari Neural Tube Defect (NTD), biasa hadir saat kelahiran yang dapat mempengaruhi otak.
NTD adalah sekelompok kondisi di mana muncul lubang di sumsung tulang belakang atau bekas otak dari awal perkembangan manusia.
Pada minggu ke-3 kehamilan, sel khusus di sisi dorsal embrio mulai berubah bentuk yang kemudian membentuk tabung saraf.
(Baca juga: Bagai Petir di Siang Bolong, Mempelai Wanita Syok, Calon Suami Putar Video ini di Acara Pernikahan)
Ketika tabung saraf tersebut tak menutup sepenuhnya, saat itulah NTD mulai berkembang.
Sejumlah pengecekan dilakukan selama kehamilan Jyotsna.
Akan tetapi, tak ada keanehan yang ditemukan bahwa Encephalocele akan menjangkiti bayi ini.
Dokter National Medical College, di Kolkata, hanya memperingatkan bahwa Babu miliki kepala yang membesar.
Dia bilang ini dapat dengan mudah dirawat setelah Babu lahir.
Akan tetapi prediksinya tak tepat.
Begitu lahir, petugas medis harus putar otak untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.
Kedua orang tua babu sendiri sebenarnya tuna aksara.
Sejak tau akan hal ini, pasangan yang dirundung kemiskinan ini bergerilya dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain.
Mereka berharap agar Babu bisa dioperasi.
Namun, tim ahli bedah di Bangur Institute of Neuroscience mengucapkan hal yang sama.
Tak ada harapan bagi Babu.
Sang dokter, Dr. Pitboron Choroborty, mengatakan bayi ini, "Lahir dengan otak di luar tengkoraknya."
(Baca juga: Push Up Para Siswa Pelatihan Militer Ini Seperti Mengajarkan Cara Berhubungan Badan, Lihat Videonya)
Kondisi semacam ini dapat terjadi karena penyakit langka yang disebut dengan Anencephaly.
"Ini adalah kasus kelainan bentuk yang ekstrim."
"Tak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan anak tersebut."
"Kami tak berdaya."
(Baca juga: Malas Bersekolah, Lihatlah Apa yang Dilakukan Orang Tua Ini Pada Anaknya)
"Jika dipaksakan membawanya ke meja operasi, dia akan mati saat itu juga."
Anencephaly adalah kelainan lahir yang serius.
Seringkali dapat membuat bayi terlahir tanpa bagian depan otak.
Selain mengalami Encephalocele, ternyata Babu juga harus mengidap Anencephaly.
(Baca juga: Dokumen Ini Rahasiakan dari Publik, Inilah Foto Terlarang yang Dijuluki Bunuh Diri Terindah di Dunia)
Anencephaly bisa saja dapat terjadi karena terjadinya Encephalocele.
Biasanya Encephalocele baru diketahui setelah kelahiran.
Sebenarnya, apa penyebab utamanya kondisi seperti ini dapat terjadi?
Dikutip wartawan Grid.ID dari Center Disease Control and Prevention, ada komponen genetik pada kondisi semacam ini.
(Baca juga: Muat 11 Orang, Mobil Ini Layak Jadi Rekomendasi Mobil Keluarga, Yuk Intip Mobil Ini)
Ini berarti, akan sering terjadi di antara keluarga yang punya riwayat Anencephaly.
Beberapa peneliti juga percaya bahwa lingkungan tertentu sebelum atau selama kehamilan juga memiliki pengaruh.
Lalu bagaimana untuk mencegah hal ini dapat terjadi?
Saat ini, belum ada cara maksimal untuk mencegah Encephalocele.
Dikutip kembali dari Daily Mail, menurut laporan lokal, Babu sekarang telah berusia 2 bulan.
Kini, orang di sekitar Babu tengah mengejar keajaiban.
Sejumlah pihak berharap Babu bisa tetap hidup.
Meski, sebenarnya dokter sendiri telah melemahkan harapan tersebut dengan tak berdaya untuk menyelamatkannya.
Kini Babu menghabiskan hari-harinya di rumah.
Dokter sebenarnya menawarkan diri untuk merawat Babu.
Akan tetapi orang tuanya menolak tawaran tersebut dan memutuskan untuk tinggal dan menjaganya di rumah.
Keluarga berusaha untuk memberikan kenyaman maksimal yang bisa diberikan kepada Babu.
Orang tua Babu yang asli penduduk India mengaku tetap punya harapan.
Mereka terus mencoba agar ada alternatif bagi kisah hidup Babu.
Segenap usaha dicurahkan untuk hidup yang lebih lama.
Kembali dikutip dari Daily Mail, ayahnya berkata seperti ini.
"Jika Babu telah hidup sejauh ini, dia akan bisa hidup selamanya."
"Kita sedang menunggu keajaiban yang bisa menyelamatkan anak kita."
Sang ibu menambahkan, "Ketika dokter tak memiliki apa-apa untuk membantu, lebih baik kita merawatnya dengan cara kita sendiri."
"Kami akan memberikan semua penghiburan dan cinta."
Dia penuh harap tulus, "Anak kami akan hidup lama."(*)
Astagfirullah, Cuma Gara-gara Kuah, Pegawai di Rumah Makan Padang Ini Babak Belur Dikeroyok Pengunjung!
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |