Laporan Wartawan Grid.ID, Arif B Setyanto
Grid.ID - Para pengikut aliran ini, beberapa kali mendapatkan diskriminasi dari warga sekitar.
Insiden ini terjadi di Brebes, Jawa Tengah.
Seperti dilansir dari tribunjateng.com. Harjo, Seorang tokoh aliran ini mengatakan sering menerima perlakuan diskriminatif.
Apalagi, ketika mau memakamkan warga penganut aliran.
(BACA : Ada Luka Di Balik Senyumnya, Ini 5 Kisah Keluarga Jackie Chan yang Bikin Sedih )
Aliran kepercayaan ini yaitu Sapta Darma.
Grid.ID melansir dari Wikipedia Sapta Darma merupakan aliran kerohanian di Indonesia yang berarti 'tujuh kewajiban suci'.
Aliran ini terlahir di Kediri, Jawa Timur.
Nah, Harjo bercerita beberapa tahun terakhir ini, jasad warga penganut aliran ini ditolak warga.
Seperti jenazah Daodah, warga Siandong, Larangan, Brebes.
Jenazahnya sempat terlantar 12 jam ketika mau dimakamkan.
Akhirnya, jenazah itu dimakamkan di pekarangan rumah pribadi.
Tak hanya itu, ada juga cerita yang lainnya.
Jenazah penganut aliran Sapta Darma ini sudah dimakamkan.
Akan tetapi, harus dibongkar dan dipindahkan karena penolakan masyarakat. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |