Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta Amadeus
Grid.ID - Tidak ada yang tahu tentang anak lebih baik dari pada orang tua sendiri.
Itulah mengapa sangat mengkhawatirkan ketika orang tua tiba-tiba mulai memperhatikan ada yang aneh dengan anak mereka.
Dilansir Newsner, ini adalah cerita beberapa tahun yang lalu namun masih relevan untuk dibagikan.
Ada seorang anak laki-laki bernama Stuart Chaifetz yang berusia 10 tahun.
Ia bernama Akian di mana ia menderita autisme.
Dia adalah seorang siswa di sebuah sekolah yang konon membuatnya mendapatkan bantuan yang dia butuhkan.
Setelah sekitar satu tahun di sekolah, Stuart mulai menyadari bagaimana tingkah laku anaknya berubah.
Dia bukan lagi anak yang bahagia dan tenang seperti dulu.
Stuart mulai mencurigai ada yang tidak beres.
Sekolah itu juga mulai mengirim catatan ke rumah dengan mengklaim bahwa Akian bersikap tidak berperasaan dan bersikap agresif, sisi yang belum pernah dilihat oleh Akian Stuart sebelumnya.
Dia secara alami ingin mengetahui apa yang salah sehingga dia mencari terapis untuk anaknya.
Dia ingin tahu apa yang ada di belakang perubahan mendadak anaknya.
Tapi sayangnya dia tidak mendapat jawaban atas pertanyaannya dan anak itu sepertinya semakin memburuk.
Dia curiga bahwa mungkin ada seseorang atau sesuatu di sekolah yang membuat anaknya berperilaku dengan cara yang tiba-tiba dan aneh ini.
Stuart memutuskan untuk mengirim anaknya ke sekolah mengenakan perekam audio tersembunyi, berharap bisa memberinya jawaban yang dia cari.
Tapi dia tidak akan pernah bisa membayangkan apa yang dia dengar di kaset saat anaknya pulang.
Rekaman tersebut mengungkapkan bahwa Akian selalu diteriaki oleh gurunya dan asistem gurunya
Mereka secara lisan akan menyalahgunakan anak tersebut dengan memanggilnya dengan nama cabul.
Setelah mendengarkan keseluruhan rekaman enam jam, semuanya tampak sangat jelas bagi ayah tentang mengapa tingkah laku anaknya tiba-tiba berubah.
Tapi ternyata ada yang bahkan lebih buruk dari yang pernah dia bayangkan.
Gurunya mengatakan tidak ketika anaknya mengatakan ia ingin bertemu dengan ayahnya.
Gurunya juga sering mengobrol bagaimana mereka mabuk dan mengobrol tentang topik yang tidak layak didengar oleh anak-anak.
Stuart tahu mungkin rekaman itu tidak akan membuat para guru akan diadili ruang sidang tapi dia mengirimkannya ke dewan sekolah.
Untungnya, baik guru dan asistennya dipecat, meski tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil.
Sungguh mengerikan bahwa hal seperti ini terjadi, terutama di sekolah yang memang ditujukan untuk anak berkebutuhan khusus.(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya