Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Manusia sepertinya harus lebih yakin bahwa kebudayaan yang ada di Bumi saling mempengaruhi.
Temuan berikut ini akan membuat gempar siapa saja.
Sebuah pameran di Museum Enköping mengejutkan banyak pihak.
Para periset dari Universitas Uppsala menemukan bahwa sebuah tenunan yang ditemukan pada kuburan Viking sebenarnya berisi naskah Arab kuno.
(Baca juga: 8 Fakta NDX AKA yang Wajib Diketahui, Salah Satunya Bisa Dicontoh Nih!)
#Viking Age script deciphered – mentions ‘Allah’ and ‘Ali’ https://t.co/zdkDy0BeRL pic.twitter.com/7wpUoWstR7
— Uppsala University (@UU_University) October 3, 2017
Temuan sensasional ini menambah wacana baru tentang multikulturalisme di Swedia.
Pola khas di sebuah meterial yang ditemukan dari jaman Viking, terbukti mengandung unsur geometrik Islam yang mewakili 'Allah' dan 'Ali'.
Karakter Kufi telah ditemukan dalam kostum pemakaman di situs kuburan Viking.
Temuan ini ditemukan di Birka dan juga kuburan perahu di sekitar Old Uppsala.
(Baca juga:3 Fakta Baru Pembunuhan Ibu Vokalis The Rain, Ternyata Lantaran ini Korban Dibunuh Usai Bercinta)
Kedua tempat ini berada di titik fokus kebudayaan Viking.
Kufi adalah kaligrafi Arab tertua dan merupakan sumber seluruh kaligradi arab.
Dinamakan Kufi karena muncul dari kota Kufah yang kemudian menyebar ke berbagai tempat.
Di masa lalu, entah sejarawan, arkeolog, serta sejumlah peneliti, sering berusaha untuk menghasilkan gambaran yang lebih bervariasi tentang pembentukkan budaya Viking di Skandinavia.
(Baca juga: Ternyata! Ini yang Buat Nafa Urbach Gugat Cerai Zack Lee, Ternyata...)
Dikutip wartawan Grid.ID dari Sputnik, setelah kata Allah ditemukan pada pakaian pemakaman, perdebatan tentang cara dan kebiasaan orang Viking segara muncul kembali.
Orang Islam menggunakan Allah untuk menyebut Tuhannya.
Sedangkan Ali adalah nama sepupu dan menantu Nabi Muhammad SAW.
Annika Larsson yang seorang peneliti arkeologi tekstil di Departemen Arkeologi dan Sejarah Kuno di Universitas Uppsala, punya pendapat seperti ini.
(Baca juga: Masih Umur Belasan, Gaya Pacaran Dua Pesinetron Remaja ini Dinilai Sudah Seperti Suami Istri)
"Agaknya, kebiasaan pemakaman di jaman Viking dpengaruhi oleh Islam dan gagasan tentang kehidupan kekal di Surga setelah kematian," ungkapnya kepada portal sains, Swedia Forskning.
"Barang-barang makam seperti pakaian indah, dijahit halus dengan kain eksotis, hampir tak mencerminkan kehidupan sehari-hari jasad tersebut."
"Ini sama seperti pakaian formal di zaman kita mencerminkan kehidupan sehari-hari."
"Material makam yang eksklusif lebih disukai."
(Baca juga: Dari Pekerjaan ke Pelaminan, Inilah 6 Selebriti yang Menikah Dengan Manajernya )
Ini dapat ditangkap, "Sebagai ungkapan nyata dari nilai-nilai yang mendasarinya."
Larsson sebelumnya menekankan tentang kemunculan Sutra Timur di kuburan jaman Viking.
Misalnya pada situs di Old Uppsala, temuan sutra dalam pakaian orang-orang yang dikuburkan lebih menonjol ketimbang kain wol atau linen.
Merujuk pada Al Quran, Larsson menemukan bahwa penghuni surga akan memakai pakaian sutra.
Didasari dari hal ini, mungkin ini dapat menjelaskan kemunculan sutra di kalangan orang-orang Viking.
(Baca juga: Terungkap, Pelaku Dibekuk, Ternyata Lantaran ini Ibu dari Artis Terkenal Dibunuh Usai Bercinta)
Aksara-aksa Kufi yang terlihat, mungkin bercermin dari upaya untuk menuliskan doa-doa.
Temuan mencengangkan ini sebenarnya ditemukan dalam pakaian khas jaman Viking, digunkan jauh dari jantung peradaban Islam.
Paparan dari penelitian ini dipresentasikan sebagai bagian dari pameran Viking Couture di Museum Enköping.
Hubungan pontesial antara tradisi Viking dan Islam telah membuat sebagian orang marah.
(Baca juga: 5 Berita Terpopuler, Kondisi Bayi Anak Almarhum Tukang Ampli yang Dibakar hingga Kondisi Mantan Suami Mulan Jameela)
Alasan kebanggaan sebagai keturunan murni mungkin akan terganggu.
Ungkap Larssson kepada Yle, penyiaran nasional Finlandia, "Reaksi negatif berasal dari xenofobia."
Adanya peluang, "Hubungan Islam dengan mereka sangat mengganggu."
Xenofobia sendiri adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang yang dianggap asing.
Citra Viking yang disebut-sebut murni banyak digunakan oleh pihak-pihak yang anti-imigran.
Selama zaman Viking, membentang dari akhir abad ke-8 hingga pertengahan abad ke-11, banyak yang telah dilakukan oleh orang-orang Skandinavia.
Mereka menjelajahi tempat-tempat di Eropa dan Asia untuk perdagangan dan penakhlukkan.
Pos-pos terdepan dibangun dari Greenland hingga Russia, Ukraina, sampai Turki.
Rute Perdagangan Volga, digunakan oleh orang-orang Russia awal dan Viking.
Ini adalah rute yang akhirnya menuju tanah Islam.
Hal ini memungkinkan adanya interaksi antar budaya.
Kembali dikutip dari Sputnik, banyak bukti tertulis bahwa Viking berhasil mencapai Baghdad.(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |