Laporan wartawan Grid.ID Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Mohamad Rahman Iman Hussein begitu diintimidasi saat masih kecil.
Tidak pernah terbayang dalam hidupnya, suatu hari nanti dia akan menjadi mahasiswa paling populer di kampus.
Siapa sangka dia yang terusir dari tanah kelahirannya kini menjadi pujaan para wanita di negara orang.
Dikutip Grid.iD dari asione.com, sekarang Mohammad ingin menginspirasi para pengungsi Rohingya lainnya untuk mengikuti mimpi mereka.
Pemuda 22 tahun itu membuat terkesan teman sebayanya sehingga mereka memilihnya sebagai raja prom di universitas mereka tahun ini.
Tapi hidup itu tidak selalu manis bagi Mohamad Rahman, yang dijuluki "Pangeran" oleh teman-temannya.
(BACA JUGA: Chicco Jerikho Pamer Roti Sobek, Netizen Kepanasan)
"Ketika aku masih anak-anak, aku tidak diterima karena statusku sebagi seorang pengungsi. Aku dihakimi oleh beberapa orang yang tidak menginginkanku menjadi bagian dari komunitas mereka. Aku merasa sangat terisolasi."
"Guruku memberitahu semua orang di kelas, aku berbeda dari yang lain karena aku adalah seorang pengungsi. Aku merasa malu dan trauma atas insiden itu," tambahnya.
Di usia sebelas tahun, Mohammad mendaftar di Harvest Center (sekarang dikenal sebagai Dignity for Children Foundation) di mana dia belajar berbicara dan menguasai bahasa Inggris.
Namun, Mohammad masih belum siap mengungkapkan status pengungsinya saat ia masuk kuliah beberapa tahun kemudian.
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |