Laporan Wartawan Grid.ID, Arif B Setyanto
Grid.ID - Seorang pria pasti akan berada di sisi istrinya ketika akan persalinan.
Hal itu memang sebuah tindakan untuk mensupport sang istri untuk menjalini persalinannya.
Tapi hal itu tidak bisa dilakukan oleh Austin.
Bahkan, dia harus dioperasi saat istrinya akan melahirkan anak pertamanya.
(BACA : Peringati No Bra Day, 10 Artis Ini Tak Malu Tampil Tanpa Bra di Depan Umum, Siapa Aja tuh? )
Grid.ID melansir dari littlethings.com, bahwa Austin mengalami pendarahan di otaknya.
Nah, akibatnya dia harus kehilangan separuh kepalanya karena operasi.
Istrinya, Brianna bercerita tentang kondisi suaminya.
Saat dia sudah hamil tua, tiba-tiba ibu mertuanya memberikan kabar bahwa Austin mengalami kecelakaan.
Dia mengalami pendarahan di otaknya.
Brianna tidak menduga Austin terserang penyakit itu.
Tenyata, hal itu disebabkan oleh kebiasaan Austin sehari-hari.
Austin diketahui akhir-akhir ini menjalankan lembur.
(BACA : Harus Dirawat, Begini nih Mewahnya Kamar Rumah Sakit Anang Hermansyah, Itu Kamar Apa Lapangan? )
Nah, dalam lembur kerjanya dia sering kali mengkonsumsi minuman energi untuk staminanya.
Akibatnya Austin harus menjalani operasi dan meninggalkannya.
Padahal saat itu kondisinya sudah hamil tua.
"Selama dua minggu tinggal di rumah sakit. Saya bertanya apakah dia akan selamat atau diambil dari kami" kata Brianna.
Brianna bercerita pastilah sedih dengan keadaan ini.
Dia sudah berangan-angan di persalinannya akan ditemani oleh Austin.
Lalu, Austin akan memotong tali pusar bayinya.
Tapi hal itu hanya sebuah angan-angan.
Sampai keajaiban datang, Austin terbangun ketika Brianna melahirkan si bayi.
Brianna tentu saja menangis ketika melihat bayi pertamanya yang mirip dengan ayahnya.
Ketika umur si bayi sudah seminggu, dia lantas pergi menemui Austin yang sudah tersadar.
Dia selamat dari rentetan operasi yang harus dijalaninya.
Kemudian, setelah dua bulan barulah Austin bertemu dengan anak pertamanya.
Kini Austin dan Brianna masih hidup bersama lengkap dengan bayinya.
Brianna tidak pernah mengeluh walaupun harus mengurus bayi dan suaminya secara bersamaan. (*)
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |