Grid.ID - Insiden meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, menyentak publik Tanah Air.
Huda meninggal karena benturan keras yang dialaminya di tengah pertandingan, saat membela timnya di kompetisi Liga 1.
Huda sempat dilarikan ke rumah sakit.
Tapi nyawanya tak tertolong.
Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?
Dikutip Grid.ID dari SuryaMalang.com dan Surya.co.id, berikut 5 fakta soal peristiwa tersebut :
1. Terbentur Teman Sendiri
Huda mengalami benturan hebat saat beraksi menyelamatkan gawang dari ancaman lawan.
Dia mengamankan bola yang menuju ke gawangnya.
Tapi kemudian dia berbenturan dengan teman satu timnya sendiri, Ramon Rodrigues, yang saat itu juga berlari ke arah gawang.
Kepala Huda berbentur kaki Ramon.
2. Sempat Duduk
Setelah berbenturan, Huda bukannya langsung tak sadarkan diri.
Dia bahkan sempat duduk beberapa saat.
Huda sempat memegangi dadanya.
Setelah itu Huda ambruk, dan petugas medis menuju lapangan.
3. Tidak Langsung ke Rumah Sakit
Tim medis yang menangani Huda menyebut, Huda ternyata tak langsung dibawa ke rumah sakit setelah insiden tabrakan itu.
Ia baru dibawa ke RS, setelah tak sadarkan diri.
"Tadi masih sadarkan diri dan mengeluh sakit dibagian dada, terus kemudian tidak sadar," ujar salah satu tim medis yang membantu evakuasi ke rumah sakit.
4. Meninggal Jelang Azan Maghrib
Pihak Rumah Sakit Dr Soegiri Lamongan menyatakan, Choirul Huda dipastikan meninggal pada pukul 17.15 WIB, Minggu (15/10/2017) sore.
Huda meninggal usai menjalani perawatan, setelah kondisinya semakin menurun.
Ia memasuki masa kritis, hingga akhirnya meninggal dunia.
"Sesampainya di rumah sakit masih ada. Lalu langsung kami berikan perawatan, lalu kritis dan meninggal tepat pukul 17.15 WIB," kata Zaki Mubarok, dokter yang menangani Choirul Huda, Minggu (15/10/2017) malam.
5. Kepala dan Leher
Sempat beredar kabar, penyebab Huda meninggal karena benturan di dada.
Padahal, bukan itu yang sebenarnya.
Berdasarkan analisa dokter, penyebab Choirul Huda meninggal adalah benturan di kepala dan leher, bukan dada sebelah kiri yang disangka banyak pihak.
"Kalau dari pemeriksaan ini tadi ada benturan di kepala dan leher," jelasnya. (*)
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |