"Kami tak akan menerima penyelidikan oleh Komisaris Polisi, komandan Angkatan Darat, atau petugas hakim."
Semua dari mereka, "Mendapat kritik dari Caruana Galizia."
(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)
Atas kejadian ini, pendiri Wikileaks, Julian Assange, menawarkan hadiah sebesar 200 ribu Euro.
Dia minta bagi siapa saja yang dapat menguak informasi yang mengarah pada dugaan pembunuhan Galizia serta politisi Eropa yang menyatakan cemas saat kematiannya.
Frans Timmermans, wakil presiden European Commission, politisi partama yang mentwit bahwa dirinya, "Terkejut dan marah."
Ia menambahkan, "Jika wartawan dibungkam, kebebasan kita hilang."
(Baca juga: Diet, Seorang Wanita Hanya Makan Biskuit dan Air Untuk Beberapa Bulan, Hasilnya Lebih dari Yang Diharapkan)
Manfred Weber, kepala blok konservatif di Parlemen Eropa, juga berkomentar terkait kejadian keji ini.
Dirinya mengatakan bahwa pembunuhan ini sebagai tanda bagi, "Hari yang gelap bagi demokrasi."
Caruana Galizia sendiri membidik sejumlah politisi dan pejabat senior di seluruh Malta.
Dia menganggap negara ini sebagai sarang korupsi.
Ungkapnya tahun lalu, "Kehidupan publik Malta menderita akibat ketidakstabilan yang berbahaya dengan tak adanya prinsip maupun kehati-hatian."
Pihak keluarga meminta agar hakim yang ditugaskan untuk kasus ini, Consuelo Scerri Herrera, diganti.
Ada anggapan adanya benturan kepentingan seperti yang ditunjukkan oleh sejumlah dokumen pengadilan.
Herrera sendiri pernah meminta ganti rugi setelah Galizia menyerangnya dalam tulisan di blog.(*)
Viral, Gadis Anak dari Pengepul Barang Bekas Ini Berhasil Jadi Sarjana, Auto Bangga Pamer Foto di Atas Gerobak Orang Tua
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |