"Keputihan karena jamur kandida memiliki gejala cairan khas seperti susu basi, dan vulva terasa panas, serta nyeri saat berkemih," katanya.
Keputihan tidak normal bisa disebabkan karena infeksi menular seksual, kelainan anatomi, miss v kering dan tipis saat menopause, atau pun masuknya benda asing.
Walau begitu, penyebab paling sering keputihan adalah kebersihan area kewanitaan yang tidak terjaga dengan baik.
“Pemicu awalnya adalah kondisi organ intim yang lembab, sehingga menjadi media yang baik untuk jamur dapat tumbuh," katanya.
Ia menambahkan, membersihkan area intim sebaiknya tidak menggunakan sabun karena bersifat basa. "Lebih baik dengan air biasa atau menggunakan cairan khusus pembersih miss v dengan pH yang sesuai,” jelasnya.
Wanita juga sebaiknya menghindari douching yaitu menyemprotkan cairan khusus ke daerah intim. Lebih baik dibersihkan dengan air atau cairan khusus buat organ intim yang aman,” katanya.
Vaginal douching hanya diberikan untuk infeksi berat, dan itupun tidak digunakan secara rutin. (Kompas.com/Lusia Kus Anna)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Keputihan Dianggap Tidak Normal?"
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |