Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Setelah penuruan pangkat Pluto menjadi sebuah planet minor, sejumlah pengamat langit mulai merindukan adanya planet ke-9 dalam Bima Sakti.
Kisah makin semakin dibesar-besarkan saat muncul sebuah teori tentang adanya planet mayor yang belum ditemukan di luar orbit Neptunus.
Planet Nine, menurut sebuah teori yang berlaku, adalah obyek misterius begitu besar yang belum terdeteksi.
Planet misterius ini juga mengorbit pada Matahari dari jarak yang begitu jauh.
(Baca juga: Demi iPhone 8 Gadis Ini Jual Keperawanannya! Tapi yang Terjadi Sungguh di Luar Dugaan)
Ini membuat beberapa planet kecil, termasuk Pluto, kena pengaruh dari dahsyatnya planet ini.
Planet Nine sepertinya berada di luar sana.
Siaran pers yang baru-baru ini yang dirilis oleh NASA mengungkapkan bahwa planet tersebut mengintai dari pinggiran paling gelap di tata surya.
Keberadaan planet misterius tersebut telah menjadi bahan perdebatan selama bertahun-tahun.
(Baca juga: Bayi Hasil Aborsi Ini Dikira Sudah Mati, Saat Akan Dibuang Tiba-tiba Ia Menangis)
Sampai akhirnya, 2 astronot Amerika Serikat (AS), Konstantin Batygin dan Michael Brown, memulai pencariannya.
Mereka ingin membuktikan bahwa planet tersebut tak ada untuk selamanya.
Ironisnya, mereka justru menemukan hal mengejutkan.
Sejumlah bukti menghantarkan pada sebuah kemungkinan bahwa planet tersebut justru malah eksis.
(Baca juga: Misteri Akhirnya Terkuak, 2 Anak Tewas Terpanggang di Atas Oven, Setelah Kejadian Pelaku Malah Nekat Lakukan Hal Ini)
Sejak makalah awal mereka di tahun 2016 mengenai isu ini, sejumlah bukti mulai bertebaran.
Mahasiswa Batygin, Elizabeth Bailey, menerbitkan makalah lain yang justru mengklaim bahwa Planet Nine mungkin menjadi alasan mengapa Bumi miring sekitar 6 derajat dari ekuator Matahari.
Menurut Bailey, medan gravitasi Planet Nine perlahan mempengaruhi orbit selama 4,5 miliar tahun sejak tata surya terbentuk.
"Selama jangka waktu yang lama, Planet Nine akan membuat seluruh sistem tata surya goyang," ungkap Batygin.
(Baca juga: Sempat Ditelantarkan, Wanita yang Mengaku 'Bunda' Vania Athabina Kirim Surat yang Isinya Begini)
"Seperti puncak di atas meja."
Petunjuk lain berasal dari obyek trans-Neptunus yang membentuk Sabuk Kuiper.
Sabuk Kuiper sendiri adalah awan kecil, benda jauh yang mengorbit pada Matahari dengan arah yang aneh.
Ini adalah obyek paling jauh yang tampknya mengorbit pada sebuah titik tanpa alasan yang jelas.
(Baca juga: Duh...Hampir Berusia 10 Tahun, Anak Maudy Koesnadi Semakin Bikin Salah Fokus! Netizen: Cocok Jadi Aktor!)
Sebuah gambar yang diterbitkan oleh Futursim.Com menunjukkan orbit yang seharusnya 6 benda Sabuk Kuiper dan Planet Nine.
Ini mendemonstrasikan bagaimana akhir menjelaskan yang lebih awal.
"Tak ada model lain yang dapat menjelaskan keanehan orbit yang kecenderungannya tinggi seperti ini," ungkap Batygin.
"Ternyata, Planet Nine menyediakan jalan alami bagi generasinya."
"Hal-hal ini kemudian diplintir keluar dari sistem tata surya dengan bantuan Planet Nine dan kemudian bertaburan dalam Neptunus."
Menurut Batygin, ada sejumlah fenomena alam yang bisa dijelaskan akibat keberadaan Planet Nine.
"Jika Anda menghapus penjelasan mengenai hal ini dan membayangkan Planet Nine tak ada, maka kemudian Anda akan mengahasilkan lebih banyak masalah daripada yang dapat diselesaikan."
"Tiba-tiba, Anda memiliki 5 puzzle yang berbeda."
Kemudian, "Anda harus mengemukakan 5 teori berbeda untuk menjelaskannya."
Jadi, yang tersisa dari hal ini adalah menemukan planet itu sendiri, ungkap NASA lewat siaran pers.
Batygin dan Brown sekarang menggunakan Subaru Telescope di Mauna Kea Observatory di Hawaii untuk mencoba melakukan hal tersebut.
(Baca juga: Adik Raffi Ahmad Unggah Foto Sama Suami, Netizen: Tua Ya, Kayak Bapaknya)
Batygin mengungkapkan instrumen yang mereka pakai adalah alat terbaik untuk melacak benda redup dan sangat jauh, yang mungkin hilang di petak langit yang sangat luas.
Awal tahun ini, NASA mengeluarkan seruan bagi para penggemar astronomi.
Mereka meminta agar sejumlah pihak berpartisipasi dalam menemukan planet yang sulit dipahami.
Para peserta diharapkan untuk memeriksa gambar-gambar milik NASA dari Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE).
Baca juga: Pejuang Anti Korupsi Tewas dalam Kondisi Mengenaskan, Ledakan Ngeri Bikin Mobilnya Terpelanting)
WISE sendiri adalah aset milik NASA yang diluncurkan pada Desember 2009.
NASA mengatakan bahwa mata manusia mungkin dapat menemukan hal-hal yang dilewatkan oleh algoritma otomatis kompeter.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |