Laporan wartawan Grid.ID, Alfa Pratama
Grid.ID - Potensi kehilangan kemampuan indera penglihatan masih menjadi ancaman bagi masyarakat dunia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO) ada 45 kasus pada tahun 2017 yang terjadi di seluruh negara, termasuk di negara Asia Tenggara.
Masih menurut laporan WHO ada 19 juta orang anak berusia di bawah 15 tahun mengalami kerusakan indera penglihatan.
Fenomena ini bisa terjadi karena perubahan gaya hidup.
"Era digital membawa pengaruh cukup besar bagi tumbuh kembang anak. Anak-anak dan remaja saat ini mulai banyak menghabiskan waktu dengan bermain gadget. Selain membawa pengaruh positif, gadget juga membawa dampak negatif pada anak,” ujar Sani B Hermawan, psikolog anak dan remaja yang ditemui Grid.ID dalam acara Launching Optik Tunggal Next Generation dan Talkshow tentang Pediatric Vision Screening, di Jakarta, Kamis (19/10).
Secara psikologi, hadirnya gadget menyebabkan komunikasi dengan anak semakin susah.
Menurut Sani B Hermawan, prestasi anak bisa menurun karena konsentrasinya terganggu sementara secara fisik akan muncul masalah kesehatan serta gangguan pada mata.
Kondisi tersebut perlu diatasi, salah satu caranya adalah dengan membuat “kesepakatan bersama” antara anak dan orang tua.
(Pakai Kacamata Jadi Makin Seksi, Gini Penampilan Velove Vexia Saat Berkacamata, Bikin Susah Kedip)
Sebagai orang tua jangan melarang tetapi mengarahkan dengan aturan yang membuat anak gembira.
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |