Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Ibu dari tiga anak, Vicki Herron (38), dari Wrawby, Lincolnshire Utara, mendapat kemungkinan paling kecil untuk hamil.
Bahkan dia diberitahu oleh dokter bahwa memiliki anak bisa membunuhnya.
Vicki didiagnosis dengan kondisi yang disebut hyperhomocysteinemia.
Kondisi tersebut menyebabkan darah menjadi terlalu tebal dan menyababkan kekurangan oksigen, mulai muncul setelah kelahiran anak yang keduanya.
Namun setelah hamil tahun lalu, Vicki bertekad untuk melanjutkan kehamilannya dan dipantau secara ketat dengan pemindaian setiap dua minggu.
Vicki menjalani persalinan dini pada usia kehamilan 25 minggu dan tentu saja memiliki risiko, Olivia lahir dengan berat kurang lebih 0,8 kg.
Dia menghabiskan 20 minggu di rumah sakit dan setelah mengalahkan peluang kematian tersebut tersebut, Olivia pulang pada tanggal 26 Juni.
Vicki dan suaminya, Adrian (41), melewati bulan demi bulan yang akhirnya dapat melewati semua dan percaya semua risikonya merupakan sebuah pengalaman yang berharga.
Vicki berkata, "Melihat Olivia sekarang sangat tidak menyangka karena dia diberi peluang bertahan untuk hidup sebesar 0,07 persen."
"Saya dan Adrian tahu risikonya tapi kami memutuskan untuk terus menjalani kehamilan."
"Ini adalah waktu yang sangat menegangkan karena dua kelahiran masih saya hadapi sekaligus keguguran tahun sebelumnya."
"Tapi itu semua berharga saat kita melihat Olivia dan berapa banyak kami berjuang."
"Pada satu titik dokter mengatakan kepada kami bahwa kesempatan Olivia untuk bertahan hidup hanya 25 persen."
"Tabung ventilasinya bocor dan karena risiko pemasangan yang baru, tidak ada dokter yang bersedia menyerahkan nyawanya ke tangan mereka."
"Kami harus tetap yakin bahwa tabung bocor masih cukup bekerja agar dia tetap hidup."
"Dan untungnya dia diizinkan pulang pada usia 20 minggu."
"Meski menggunakan oksigen sementara paru-parunya berkembang, dia tidak memiliki masalah kesehatan lainnya."
Vicki pertama kali didiagnosis menderita serviks yang lemah sebelum memiliki anak perempuan tertuanya, Hannah, yang sekarang berusia 15 tahun."
Tapi saat kehamilan keduanya, Millie (11), pada tahun 2005, dia didiagnosis dengan kondisi darah yang disebut hyperhomocysteinemia yang menyebabkan kadar asam amino dalam darah yang tidak normal.
Vicki berkata, "Saya dituntun untuk percaya bahwa darah saya terlalu tebal untuk tubuh saya sendiri."
"Anak perempuan sulung saya prematur dan kemudian, dokter melakukan tes lebih lanjut yang mengungkapkan bahwa saya memiliki kondisi darah yang menyebabkan semua masalah."
"Sampai 24 minggu kehamilan saya selalu baik-baik saja tapi ini adalah rintangan terakhir bahwa ketebalan darah membatasi oksigen dalam darah saya yang masuk ke bayi."
Dia menambahkan, "Saya diberi tahu bahwa lapisan rahim saya tidak akan tumbuh kembali dan kemungkinan membuat anak kurus."
"Kami diberitahu ada kemungkinan saya dan bayinya bisa meninggal karena kekurangan oksigen."
(BACA : Baru Berusia 1 Bulan, Putri Mungil Acha Septriasa Sudah Bikin Jatuh Hati Karena Matanya!)
"Tapi akhirnya semuanya berakhir, Olivia adalah keajaiban kecil dan kami sangat senang akhirnya bisa pulang."
"Saya harap cerita kami memberi harapan orang tua lain dan kami tidak pernah membayangkan bahwa kita akan memiliki bayi perempuan yang sehat tahun ini dan tahun lalu." (*)
Source | : | catersnews.com |
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |