Grid.ID - Sebagai pencinta hewan khususnya anjing maka menjaga hewan peliharaannya itu agar tidak menyakiti orang lain adalah hal mutlak.
Karena walaupun anjing peliharaan sudah jinak, ia tetaplah hewan yang bergigi tajam dan bisa menngigit seseorang.
Gigitan anjing sangat kuat.
Hal ini lantaran bentuk rahang anjing yang moncong kedepan dan kuat.
( BACA : Terungkap! Ternyata Begini Tampilan Maia Estianty Tanpa Make Up! Mengejutkan Banget!! )
Dilansir reporter Grid.ID dari Chinasmack, pemilik anjing di kota Changsa, Tiongkok ini tidak tahu cara beretika yang baik.
Kejadiannya berawal saat seorang mahasiswa bernama Xie X yang sedang pulang dari kuliah di universitas Hunan Liling.
Saat berada di taman kota Meixihu, Changsha, tiba-tiba dua ekor anjing mengigitnya pada tanggal 30 Januari 2013.
Tak pelak ia kesakitan lantaran gigitan kedua anjing itu.
( BACA : Bintang Film Dewasa Ini Ternyata Punya Sisi Humanis Kuat Yang Membuat Orang Orang Memujinya )
Mengetahui anjingnya mengigit seseorang, pemilik kedua ekor anjing tersebut yang bernama Guo X lantas menghampiri korban.
Saat itu pula ada seorang polisi yang sedang berpatroli.
Setelah melepaskan gigitan anjing tersebut dibantu oleh petugas polisi, Xie masih merasa kesakitan.
Setelah petugas polisi itu pergi Guo lantas menjadi seperti orang gila.
( BACA : Gagal Nikah dengan Cucu Presiden Soekarno, Vanessa Angel Mulai Pamer Pria Idaman Baru? )
Bukannya meminta maaf atas kelakuan hewan peliharaannya, Guo malah bertindak anarkis.
Tanpa basa basi ia memukuli Xie sampai babak belur.
Mahasiswa 24 tahun itu tak kuasa melawan dan lukanya cukup parah.
Setelah melakukan aksinya, ia melarikan diri.
Xie akhirnya sekarat akibat pemukulan secara tiba-tiba yang dilakukan oleh Guo.
Pada tanggal 4 Februari 2013 akhirnya Xie meninggal dunia akibat luka parah dikepalanya akibat pemukulan yang dilakukan oleh Guo.
Setelah penyelidikan, polisi lantas menetapkan Guo sebagai tersangka.
Yang lebih menjengkelkannya lagi ternyata Guo adalah anak dari seorang pejabat pemerintah yang berpengaruh di daerah Changsha.
Ia berpikir bahwa dengan bapaknya yang seorang pejabat dirinya dapat bertindak sewenang-wenang.
Namun di Tiongkok sana tidak ada kata ampun bagi seorang penjahat.
Tidak peduli dia seorang pejabat atau anak pejabat, jika bersalah maka akan dihukum sesuai dengan undang-undang.
Apalagi jika koruptor disana, bisa dipastikan hukuman mati menantinya.
(*)
Source | : | Chinasmack |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |