Grid.ID - Kebaikan kecil terkadang sangat terasa manfaatnya.
Misalnya, memasukkan sebungkus sampah yang tercecer dijalan ke tong sampah.
Karena kebaikan yang kecil adalah awal perubahan yang besar.
Dilansir reporter Grid.ID dari Shanghaiist, pernahkah kamu menunggu bus di halte bus?.
(BACA JUGA: Titi Kamal Semringah Siap Melahirkan Awal Desember)
Lihatlah bangku atau tempat duduk di halte bus itu.
Terbuat dari besi dan tidak nyaman diduduki lantaran tidak ada busa empuk dibangku tersebut.
Hal inilah yang mengilhami seorang nenek asal Harbin, Tiongkok.
Nenek berusia 84 tahun bernama Zhang Gui Zhen dijuluki 'Nenek Paling Indah Se Kota'.
Kenapa ia sampai dijuluki seperti itu?.
Awal mula kejadiannya ialah sang nenek melihat para penumpang bus yang menunggu di halte.
Para penumpang itu menunggu bus sambil duduk di bangku halte yang terbuat dari besi.
(BACA JUGA: Ikuti 4 Tips Ini Sebelum Beli Smartphone Bekas! Biar Nggak Kena Tipu)
Mungkin terlihat tidak masalah menunggu bus dan duduk di bangku halte tersebut.
Tapi cuaca di Harbin pada musim dingin seperti sekarang sangatlah buruk.
Bangku halte yang terbuat dari besi itu sampai sangat dingin jika diduduki.
Mengetahui hal ini, Zhang lantas memiliki inisiatif untuk membuat bangku halte itu nyaman diduduki saat musim dingin.
(BACA JUGA:Terjebak Dalam Lumpur Hisap, Wanita Ini Hampir Saja Tak Bisa Lepaskan Dirinya )
Ia lantas membawa setumpuk kain ke halte bus itu.
Kemudian nenek tersebut membungkus bangku besi itu dengan berlapis-lapis kain yang ia bawa.
Lantas ia menjahit kain itu jadi satu dan diberi alas kain diatasnya.
Jadilah sebuah bangku yang hangat dan empuk untuk para penumpang bus.
(BACA JUGA: Dihujat Netizen, Nindy Ayunda Keluarkan Jurus Upil Naruto! Bikin Ngakak!)
"Saya hanya ingin melakukan sesuatu yang kecil untuk semua orang. Jangan terima kasih, tidak perlu. Inilah cara saya mengucapkan terima kasih kepada negara."
ujar Zhang.
Pantas dia mendapat julukan nenek paling indah se kota lantaran jiwa sosialnya yang tinggi.
5 Shio Paling Rawan Tergoda Menyalahgunakan Kecerdasan Buatan, Semoga Kamu Gak Termasuk
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |