Grid.ID – Kabar mengejutkan datang dari berbagai penjuru dunia yang melibatkan bayi, anak-anak dan juga ibu remaja 12 tahun.
Sulit dipercaya, perempuan bernama Tanya Luchishin yang masih berusia remaja 12 tahun mengaku sudah melakukan beberapa kali hubungan intim dan ia memiliki anak, namun saat melakukan tes DNA ternyata hasilnya mengejutkan.
Selanjutnya seorang bayi meninggal lantaran digerogoti seekor tikus saat dalam perawatan rumah Sakit di India Tenggara, kisahnya bikin merinding.
(Ibu Muda Wajib Tahu! Bayi Sering Mengalami Gangguan Pernapasan? Begini Cara Menanganinya)
Yang tak kalah heboh kisah tragis anak dan ibu di Malaysia, yang tak sengaja menelepon ibunya di jalan namun saat mendengar teriakan ibunya, maka itulah suara terakhir yang didengar sang anak.
Berikut tiga artikel W-Stories terpopuler selama Rabu (25/10/2017) demikian:
Perempuan ini sedang ramai dibicarakan oleh hampir seluruh orang di Ukraina.
Cerita soal bocah bernama Tanya Luchishin menjadi heboh, karena dia masih berusia 12 tahun, dan kini telah menjadi ibu.
Nah pada saat berusia 11 tahun, Tanya hamil.
(Misterius! Lihat Rekaman CCTV Seorang Wanita yang 'Ditelan Bumi' Mendadak di Pinggir Jalan )
Pada 17 September 2017 lalu, ia akhirnya melahirkan lewat proses caesar.
Yang menghebohkan, adalah kisah berliku soal siapa yang menghamili Tanya.
Tanya sendiri tidak diperkosa.
Hubungan intim dilakukan suka sama suka.
(Kecelakaan Maut di Malaysia, 7 TKW Indonesia Tewas, Ini Identitas Mereka)
Meski masih berusia bocah, tapi dia mengaku sudah melakukan beberapa kali hubungan intim.
Dikutip Grid.ID dari metro.co.uk, semua berawal ketika ibu Tanya, yakni Anna Luchishin (31) mengajak Tanya ke rumah sakit.
"Saat itu sebenarnya aku belum menyadari bila Tanya hamil. Aku dan Tanya ke rumah sakit justru untuk memeriksakan kehamilanku sendiri," kata Anna, yang saat itu memang tengah mengandung anak ke-6.
Kemudian tiba-tiba dokter merasa curiga dengan penampakan tubuh Tanya.
Dokter kemudian melakukan scan, dan saat itulah, dokter tahu bahwa Tanya hamil.
Syok dengan fakta itu, Anna pun langsung bertanya ke Tanya, bagaimana bisa hal itu terjadi.
"Tanya menangis, dan dia ngotot tidak melakukan hubungan seks. Tapi saat kami keluar ruangan, Tanya akhirnya mengaku," ungkap Anna.
Saat itu ia mengaku, ia berhubungan intim dengan tetangga mereka, Andry, seorang remaja berusia 18 tahun.
Anna kemudian melaporkan Andry ke polisi.
Sama halnya dengan Indonesia, di Ukraina, melakukan hubungan seks dengan anak di bawah umur, adalah tindak pidana.
Nah, keluarga Andry tak terima begitu saja.
Polisi akhirnya memutuskan agar dilakukan tes DNA.
Mengejutkan, hasilnya ternyata bukan Andry.
Tanya yang didesak kemudian memberi pengakuan mengejutkan.
Tanya tetap tak mau menyebutkan namanya.
Tapi ia hanya memberi petunjuk, bahwa pria itu masih kerabatnya.
Pengakuan ini pun membuat syok Anna.
Di rumah, Tanya tinggal bersama ayah tiri atau suami kedua Anna, yakni Ivan Eremin (30), kakak kandung Tanya, Volodya (15), dan kakak tiri Tanya, Viktor (17).
Tiga pria ini akhirnya dicurigai menjadi tersangka utama.
Kisah ini kemudian menjadi semakin kontroversial, ketika sebuah televisi swasta, menawarkan uang kontrak kepada keluarga Tanya.
Syaratnya satu, Tanya harus mengungkap siapa pria yang menghamilinya, dalam sebuah siaran langsung di studio.
Di acara itu pula, Tanya harus melakukan tes DNA dan hasilnya akan diumumkan secara terbuka.
Para pakar psikologi dan anak, mengecam acara ini.
Acara ini dianggap mengeksploitasi Tanya secara terbuka.
Di acara itu, Tanya memang diinterogasi oleh pembawa acara, termasuk ditanyai bagaimana cara ia berhubungan intim.
Hingga kini, Tanya masih juga tak mau berterus terang siapa yang berhubungan intim dengannya selain Andry.
Hal ini membuat stres ayah Tanya, karena di kantor, ia terus diolok-olok oleh teman kerjanya sebagai predator anak.
Pengakuan Tanya bahwa ada anggota keluarga yang berhubungan intim dengan Tanya, juga membuat stres ibunya. (*)
Grid.ID - Rumah Sakit adalah instansi pelayanan kesehatan.
Wajib hukumnya jika sebuah instansi kesehatan mengedepankan aspek kebersihan.
Karena sebuah rumah sakit adalah sarangnya kuman dan bakteri.
Karena disitu tempat dirawatnya bermacam-macam orang sakit.
(Sukses dengan Ruler: Master of the Mask, L INFINITE Siap dengan Project Baru, Drama Lagi? )
Maka harus rajin-rajin dibersihkan.
Dilansir reporter Grid.ID dari Slingapop, inilah contoh tidak menjaga kebersihan tempat.
Seorang bayi berumur 10 hari harus meregang nyawa, lantaran diserang oleh tikus.
Mirisnya kejadian penyerangan tikus itu terjadi di sebuah rumah sakit umum Guntur di Andhra Pradesh, India Tenggara, yang harusnya sebuah instansi kesehatan mengedepankan kebersihan.
( BACA : Berbahaya! Jangan Mengemudi Sambil Makan atau Minum, Ini Dia Alasannya )
Ibu bayi yang tewas itu, Lakshmi Chavali mengungkapkan bagaimana dia memperingatkan staf rumah sakit tentang hama tikus itu.
Namun keluhannya dianggap angin lalu.
Akibatnya tikus-tikus tadi menyerang bayinya yang baru 10 hari.
Tikus telah mengunyah jari-jari bayinya hingga habis tak bersisa.
(Terkait Kasus Kicauan Nikita Mirzani, Komika Uus Sudah Siapkan Bukti ini)
Bukan hanya itu, tikus juga berusaha memakan mata kiri si bayi.
Tubuh bayi itu dipenuhi luka-luka akibat gigitan tikus.
Tapi apa tanggapan pihak rumah sakit?.
Ayah anak itu, Chavali Nagaraju Babu mengaku pihak rumah sakit berkata bahwa orang tua bayi itu tidak perlu khawatir karena kehilangan seorang anak.
Lantaran mereka masih mempunyai anak laki-laki satunya lagi.
Menteri kesehatan India, Kamineni Srinivas mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan investigasi atas kasus itu.
Serta meminta laporan dari polisi dalam waktu seminggu.
Hingga kini staf rumah sakit yang terlibat dalam penanganan bayi nahas tersebut sementara di skors dari pekerjaannya untuk menunggu laporan lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan India.
Berita ini sebenarnya terjadi di bulan Agustus 2015.
Namun kejadian ini kembali menjadi viral dan ramai diperbincangkan oleh sejumlah netizen. (*)
Kecelakaan maut yang terjadi di Pulau Pinang, Malaysia, dipastikan melibatkan orang Indonesia sebagai korban.
Seorang anak, Norasyikin Zuryanidufizan (22) menceritakan jeritan ibunya yang minta tolong melalaui telepon.
"Syikin, tolong mak ... tolong mak,"
Rupanya itu adalah jeritan terakhir yang didengar oleh Norasyikin, ketika dihubungi oleh ibunya Noriah Kasa (40).
Korban tewas akibat terjepit dalam kecelakaan dua bus pabrik di Kilometer 147 Lebuhraya Utara Selatan dekat Tol, Bukit Mertajam.
Kalimat tersebut masih berada di telinga Norasyikin setelah ibunya dipastikan tewas dalam insiden tersebut.
Menurut Norasyikin, dia mengendarai van dalam perjalanan untuk bekerja sebelum ibunya menghubungi dia.
"Ibuku pergi bekerja lebih dulu naik bus saat aku berada di van dalam perjalanan, jauh dari bus."
"Dia menelepon saya dan meminta bantuan beberapa kali sebelum teleponnya terputus," katanya.
Dia menambahkan bahwa begitu dia mendengar kata-kata ibunya, dia merasa tidak nyaman di dalam van yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas.
"Saya kemudian menghubungi teman saya (Mohd Sabri Azhar) yang memintanya untuk menjemput saya di pinggir jalan raya."
"Saat itu saya mencoba menghubunginya tidak ada jawaban," katanya.
(BACA : VIDEO: Sepasang Kekasih Menghindari Razia Polisi, Namun Nahas Ini yang Terjadi)
Norasyikin kemudian dijemput oleh Mohd Sabri dan membawanya ke Rumah Sakit Seberang Jaya (HSJ) sebelum menerima kabar bahwa ibunya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Dikutip Grid.ID dari Siakapkeli, dalam kecelakaan yang terjadi pada jam 5.30 pagi tersebut, diketahui total 8 korban tewas terdiri dari 7 orang Indonesia dan satu penduduk lokal (Malaysia).
33 orang lainnya mengalami cidera. (*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini