Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Sejumlah arkeolog telah menemukan sebuah batu besar di Swiss.
Ada kemungkinan besar batu ini sebelumnya berada di suatu lokasi.
Diduga, lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat pemujaan warisan dari Zaman Perunggu.
Sejumlah pihak mengatakan bahwa batu kuno tersebut dianggap sebagai menhir.
(Baca juga: Ini Komentar Akun Hanna Anisa Setelah Video Mesumnya Tersebar, Miris!)
Menhir sejenis batu tegak suci yang didirikan oleh manusia prasejarah.
Biasanya digunakan sebagai bagian dari prosesi upacara keagamaan.
Kadang-kadang berada di samping bangunan suci.
Berat batu tersebut sekitar 3 ton.
Batu pasir berbentuk oval tersebut kira-kira tingginya mencapai 2 meter dan lebar 1,3 meter.
Batu tersebut di satu ujungnya lebih kecil dari ujung satunya.
Namun ujung batu tak runcing.
Ujungnya tumpul membentuk simpul setengah lingkaran.
(Baca juga: Karyawati Bank BNI Tewas Akibat Ulah Jambret, Begini Kronologinya)
Dikutip wartawan Grid.ID dari Daily Mail, sejumlah arkeolog mengatakan seperti ini.
Monumen itu kurang lebih berusia antara 4.000 dan 5.000 tahun.
Tanda-tanda tersebut ditunjukkan dengan lingkungan di sekitar situs tersebut.
Disebutkan, di areal sekitarnya juga terlihat ada sejumlah bagian yang diduga serangkaian batu berdiri menyerupai Stonehenge.
(Baca juga: Rangkul Chelsea Islan, Netizen Salfok sama Tangan Reza Rahadian yang Nempel di Badan Kekasih Daffa Wardhana)
Stonehenge sendiri adalah monumen prasejarah di Wiltshire, Inggris.
Situs ini berisi sejumlah batu berdiri yang berjejer hingga membentuk sebuah lingkaran.
Kurang lebih masing-masing batu berdiri setinggi 4,1 meter, lebar 2,1 meter, dengan berat sekitar 25 ton.
Banyak yang bertanya, mengapa sebuah Stonehenge harus dibangun?
(Baca juga: Miris, Tak Kuat Bayar Utang, Siswi SMA di Belitung ini Harus Meratapi Nasib, Foto Tanpa Busananya Disebar Orang)
Hingga detik ini tak ada yang tahu persis mengapa dan bahkan bagaimana Stonehenge dapat dibangun.
Sejumlah pakar menyebut ini bisa jadi adalah sebuah kuil, tempat berkumpul, hingga sebuah kuburan.
Sebuah hipotesis menyebut Stonehenge memiliki kekuatan untuk penyembuhan.
Namun ada juga yang menyebut batu ini dapat menjadi alat musik saat dipukul menggunakan batu.
(Baca juga: Disebut Gerbang Neraka, Penemuan Bangunan Misterius di Arab Saudi ini Bikin Arkeolog Kebingungan)
bisa jadi, Stonehenge merupakan alat musik raksasa untuk memanggil orang-orang kuno agar datang ke monumen ini.
Ada juga hipotesis yang muncul seperti ini.
Susunan batu di Stonehenge disebut selaras dengan fase Matahari.
Ada sejumlah usulan agar Stonehenge dijadikan sebagai observatorium raksasa untuk memantau bintang-bintang.
(Baca juga: Arkeolog Temukan Sebuah Kuburan, Mayat Kuno Pakai Pakaian Berlafal Allah, Sebagian Orang Justru Marah Karena Hal Ini)
Sejumlah bukti-bukti kerangka orang yang dikuburkan di sana diduga telah menempuh jarak ratusan km.
tak ada yang tahu apa penyebabnya.
Baru-baru ini, sejumlah peneliti menyebut Stonehenge dikunjungi oleh orang-orang prasejarah dari beragam tempat.
(Baca juga: Temuan Arkeolog Turki Bisa Guncang Pondasi Iman, Inikah Alasan Mengapa Sejarah Harus Selalu Ditulis Ulang?)
Batu kuno yang ada di Swiss sendiri ditemukan dalam kondisi terbaring miring.
Benda prasejarah ini ditemukan di situs Zaman Perunggu di Breitnacher, tepat di sebelah selatan Bern, Swiss.
Kembali dikutip dari Daily Mail, sebuah pemukiman prasejarah diyakini berusia 3.500 tahun juga ditemukan selama penggalian tersebut.
Aktivitas pencarian ini diinisiasi oleh Departemen Arkeologi Bern.
Temuan ini sebenarnya merupakan hasil dari survei arkeologi awal sebelum penggalian situs ini benar dilakukan.
(Baca juga: Tuhan Akan Diciptakan oleh Sejumlah Pakar Teknologi, Sang Juru Selamat atau Sedang Memanggil Iblis?)
Sejumlah periset mengatakan bahwa batu tersebut awalnya mungkin saja telah berada di suatu tempat.
Akan tetapi, kemudian dipindahkan ke pemukiman setelah dibangun.
Karena monemun tersebut berada dengan rumah-rumah di Zaman Perunggu, mungkin saja pemukiman tersebut telah dibangun di sana setelah batu kuno tersebut berdiri.
Sejauh ini, sebenarnya sangat sedikit pengetahuan tentang narasi Zaman Perunggu di Swiss.
Hingga saat ini, setidaknya ada 15 menhir yang sudah pernah ditemukan di negara pesepakbola terkenal Xherdan Shaqiri.
Tak hanya di Swiss, sejumlah menhir sebenarnya pernah ditemukan di sejumlah tempat di Indonesia.
Pada akhir September 2016, Kompleks Pemakaman Umum Dusun Sokoliman II, Bejiharjo, Karangmoji, Gunung Kidul, Yogyakarta, menjadi hangat diperbincangkan.
Di tempat ini ditemukan menhir yang diperkirakan berasal dari 2.000 tahun Sebelum Masehi (SM).
Dikutip wartawan Grid.ID dari Kompas, temuan ini menambah bukti bahwa ada indikasi kuat bahwa wilayah Gungu Kidul adalah pusat peradaban tertua di Yogyakarta.
Sebelumnya sudah banyak ditemukan benda-benda prasejarah di Gunung Kidul.
Sejumlah alat prasejarah pernah ditemukan di Gua Braholo, Rongkop, diduga dari 4.000 tahun yang lalu.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |