Laporan wartawan Grid.ID Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Seorang remaja laki-laki Rusia telah dijatuhi hukuman penjara ringan.
Setelah membunuh dan memenggal kepala rival cintanya yang juga melakukan pelecehan terhadap pacarnya.
Dikutip wartawan Grid.ID dari laman Daily Mail, Nikita Rasskavoz, laki-laki (17) berulang kali menikam Artyom Shustov, laki-laki (19) menggunakan pisau barbekyu sebelum memenggalnya.
'Dibutakan oleh kemarahan', Nikita menarik rambut dan kepala Artyom yang terpenggal.
( BACA : Pengin Kolaborasi Bareng Penyanyi ini, Mimpi Chen EXO Bakal Segera Terwujud! )
Dan memasukkannya ke dalam ransel sebelum meletakkannya semalaman di lemari pakaian bersama pakaiannya yang berlumuran darah.
Keesokan paginya, Nikita membawa dan menunjukkan pada pacarnya Olena Matsneva, perempuan (17).
Olena sebelumnya menuduh Artyom yang mabuk dan seorang pria lain menyerangnya di sebuah pesta.
Dan 'menyentuh payudaranya dan alat kelaminnya' saat dia dipaksa oleh teman wanita Artyom.
Olena menolak berhubungan seks dengannya dan dia mulai 'mengganggunya,' katanya.
Olena merasa 'dipermalukan', dia mengatakan kepada pacarnya.
Olena digambarkan 'putus asa' atas tindakan Nikita, dan dia kemudian melemparkan kepala yang terpenggal itu ke sungai.
Dia mengaku sedang mencoba 'membuktikan cintanya' terhadap pacarnya dengan menunjukkan suvenirnya yang mengerikan.
( BACA : Makin Populer, NU'EST W Dapat Perlakuan Seperti ini dari Agensinya )
Pengadilan memutuskan Nikita harus menjalani hukuman enam tahun dan sepuluh bulan karena pembunuhan dan menodai tubuh laki-laki tersebut.
Dia diperintahkan untuk membayar 2,19 juta rubel kepada keluarga Artyom.
Ayah Artyom bereaksi dan marah atas hukuman yang setahun lebih rendah dari yang diminta.
Jaksa dan tiga tahun lebih rendah dari jumlah maksimal untuk seorang pembunuh berusia 16 tahun - dan berencana untuk mengajukan banding.
Ayah Artyom, Dmitry Shustov (42) marah karena tidak ada kompensasi finansial yang bisa mengembalikan anaknya.
"Tentu saja, menurutku putusannya tidak adil," katanya.
"Hukumannya tidak bisa dibandingkan dengan kehidupannya sebagai manusia."
"Pada bulan Februari, Artyom akan berusia 20."
Pembunuhan tersebut dilakukan secara 'kejam', dan putranya ditikam paling tidak 15 kali sebelum kepalanya terputus, katanya.
Ahli hukum juga menyatakan 'terkejut' pada 'hukuman ringan' meskipun Nikita mengungkapkan penyesalan atas pembunuhan tersebut.
Seseorang berkata:
'Ini sama sekali bukan suatu pencegahan.'
Dia 'tidak bermaksud membunuh atau memenggal temannya, tapi ingin membuatnya meminta maaf kepada pacarnya atas serangan seksual tersebut,' lapor The Siberian Times.
Tapi ketika mereka bertemu di sebuah taman di kota yang sebelumnya telah disepakati, ceramahnya 'berubah menjadi pertengkaran dan kemudian bertengkar'.
Hal ini menyebabkan kematian Artyom.
Pengadilan mendengar Nikita bermaksud membakar mayat, ini menunjukkan serangan tersebut direncanakan secara hati-hati.
Tapi korek apinya lembab.
Ayah Artyom mengatakan pengadilan seharusnya mengklasifikasikan ini sebagai pembunuhan yang dilakukan secara 'kejam dan direncanakan', yang bisa menyebabkan hukuman lebih lama.
Putranya ditikam paling tidak 15 kali sebelum kepalanya dipotong, katanya.
Serangan tersebut direncanakan jelas sejak pembunuhnya membawa pisau di ranselnya selama seminggu penuh sebelum dia bertindak, katanya.
Sementara itu Olena mengunggah foto dirinya dan Artyom sebulan sebelum peristiwa pembunuhan.
Foto itu kemunGkinan diambil pada sebuah pesta yang menyebabkan skandal tersebut.
Foto-foto meninggalnya Artyom sangat menyeramkan karena itu menunjukkan ekspresi dari kepalanya yang telah terpenggal.
Sementara foto lain menunjukkan foto tubuh Artyom yang bertato dibuang di taman.
Teman-temannya mengatakan kepada polisi Olena telah mengaku pada Nikita dia melakukan hubungan seks oral bersama Artyom, namun dia mengklaim telah dipaksa.
Sebenarnya, Olena yang memulai mencium Artyom dulu dan telah memulai acara mereka.
"Kami berada di apartemen bersama mereka saat itu dan secara pribadi melihat apa yang terjadi," kata salah satu temannya.
"Keesokan harinya, Olena jelas menyesali apa yang telah terjadi dan dia memberi tahu pacarnya Nikita.
"Tapi dia menjelaskannya seolah-olah Artyom telah melecehkannya dan mencoba memperkosanya," lapor koran setempat.
"Nikita kaget dan meminta Artyom bertemu dan mengobrol.
"Mereka saling mengenal sebelumnya. Artyom setuju dan mereka mengatur pertemuan mereka di pintu masuk taman. "
Artyom tiba bersama seorang teman wanita bernama Daria tapi dia pergi saat pasangan itu mulai berdebat.
Saksi di Taman Kereta Api mengatakan selama pertengkaran tersebut Artyom telah mencoba melarikan diri saat melihat Nikita memiliki sebuah pisau.
Seorang teman berkata: 'Nikita menghabiskan banyak waktu di kelompok online yang ditujukan untuk maniak dan sering membawa pisau bersamanya.'
Seorang teman dari Artyom mengatakan, "Dia tidak memiliki musuh, selama ini."
(*)
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus
Source | : | daily mail |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |