Grid.ID- Kamis (27/10/2017) peristiwa nahas terjadi di sebuah gudang kembang api.
Gudang kembang api milik PT Panca Buana Cahaya Sukses ini mengalami ledakan dan kebakaran hebat kemarin.
Pabrik ini berlokasi di komplek pergudangan 99, Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Banyak korban berjatuhan pada peristiwa itu.
Dilansir Grid.ID dari laman Tribunnews, sampai saat ini diketahui 47 orang telah meninggal dunia dan 46 korban selamat dari total 103 pekerja.
Kondisi tubuh para korban hangus bahkan nyaris hanya tersisa tulang saja.
Hal itu diungkapkan pihak rumah sakit setelah jenazah tiba.
Ledakan yang terjadi pada siang hari itu kemudian menarik perhatian seluruh masyarakat.
Pasalnya banyak kejanggalan yang diduga terjadi dan akhirnya membuat banyak korban berjatuhan.
Dari kabar pintu utama pabrik terkunci sampai mobil pemadam kebakaran yang telat datang sampai saat ini terus diselidiki kronologi kejadian.
Hal lain juga diungkap salah seorang pekerja yang baru saja keluar sehari sebelum kejadian.
Mukjizat sepertinya berpihak pada ibu satu ini.
Ibu itu mengaku baru bekerja sehari di pabrik petasan sehari sebelum kejadian.
Dirinya juga tidak melamar dengan menggunakan surat lamaran atau surat penunjang lainnya lantaran tidak dimintai oleh pihak kantor.
(BACA : Undangan Nikah dengan 2 Wanita Sekaligus itu Ternyata Bukan Hoax, Ini Keterangan Pihak Keluarga)
Ibu itu masuk jam 8 pagi untuk bekerja, namun saat sore hari tepatnya pukul 14.30 WIB, dirinya mengaku pusing.
Hal itu karena suara mesin yang terlalu keras.
Mesin pembuatan kembang api dinyalakan pada siang harinya dan memiliki suara yang keras.
Kondisi gudang yang pengap, gersang, membuatnya tak kuat dan meminta untuk di pindahkan ke luar gudang saja.
Namun saat dirinya lapor pada mandor, ibu itu tidak diperkenankan untuk pindah.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri.
(BACA : 5 Fakta Gudang Pabrik Petasan Terbakar, Ternyata Baru Operasi 2 Bulan)
Ibu yang diketahui bernama Mumun itu kemudian mengungkapkan bagaimana kondisi di gudang itu.
Mumun menjelaskan bahwa kondisi gudang terlalu rapat dan padat dengan mesin-mesin serta meja besar.
Karena terhalang benda-benda besar inilah dirinya mengira para karyawan tak bisa keluar menyelamatkan diri.
Diketahui pabrik petasan ini baru beroperasi selama 2 bulan.
Pemilik pabrik sendiri Indra Liyono (40) warga Kalideres saat ini masih berada di Malaysia.
Polisi akan segera mencari tahu tentang standar keamanan pabrik setelah Indra kembali ke Indonesia.
(*)
Nasib Daro Seri Vida, Crazy Rich Malaysia, Terlilit Utang Rp 3,7 Miliar sampai Barang-barang Mewahnya Disita
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |