Rhoma Irama Curhat Soal Kenakalannya, Mulai dari Menunggangi Kerbau Sampai Ambil Belut

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia

Grid.ID - Raja dangdut Tanah Air, Rhoma Irama, menceritakan kenakalan masa kecilnya ketika menghabiskan liburan sekolah di daerah Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kurang lebih dua bulan, Rhoma Irama habiskan waktu berlibur dengan berkunjung ke tempat asal sahabatnya, Jono, di Sambongpari.

Hal itu diceritakan Rhoma Irama pada sebuah acara Tabligh Akbar yang dipublikasikan melalui YouTube Grid.ID dari unggahan seorang pengguna Facebook, Sony Hardiawan, Selasa (8/1/2019).

Baca Juga : Maryke Harris Pohu Tak Ingin Cucunya Dieksploitasi Oleh Tyas Mirasih

"Tahun 64 saya masih SMP waktu itu main-main ke Sambongpari, ini teman saya waktu masih kecil, orang Sambongpari, Jono namanya, mantan polisi," tutur Rhoma Irama dalam bahasa Sunda seperti dialihbahasakan oleh Grid.ID.

Kegiatan ayah dari Ridho Irama ketika berlibur di rumah sang sahabat pun diceritakannya dihabiskan dengan bermain di alam terbuka seperti memancing dan bermain di persawahan.

Bahkan salah satu kegiatan yang menyenangkan Rhoma saat itu ialah ketika menaiki hewan kerbau dan sapi.

"Saya waktu umur SMP main-main ke rumah Jono, di sana kerjanya mancing, terus ngambil belut, naik kebo, sapi, senang sekali sebenarnya," tutur Rhoma Irama.

Rhoma Irama sendiri memang lahir di Tasikmalaya pada 11 Desember 1946.

Pada tahun 70-an, Rhoma Irama sudah menjadi penyanyi dan musisi ternama setelah jatuh bangun dalam mendirikan band musik Gayhand pada tahun 1963.

Baca Juga : Digosipin Pacaran, Mischa Chandrawinata Ngaku Nggak Punya Nomor Gisella Anastasia

Tak lama kemudian, Rhoma Irama masuk Orkes Chandra Leka, sampai akhirnya membentuk band sendiri bernama Soneta yang berkibar sejak 13 Oktober 1973.

Sepanjang lebih dari 40 tahun berkarir, Rhoma Irama juga terkenal sebagai penyanyi yang sering sekali bergonta-ganti gitar.

Ketika musik Dangdut masih dianggap kampungan, Rhoma Irama justru melawan anggapan tersebut dengan melakukan revolusi musik dangdut.

Revolusi yang tidak hanya mencakup irama dangdut dan gaya bermusiknya, tapi juga instrumen yang digunakan terutama gitar.

(*)

PROMOTED CONTENT