Grid.ID - Seorang wanita bernama Titi Wati alias Sintia (37), warga Jalan G Obos XXV Gang Bima, dikenal sebagai perempuan tergemuk di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Titi Wati menderita obesitas dengan berat badan sekitar lebih dari 300 kilogram.
Dengan kondisi tubuhnya yang tak memungkinkan, Sintia hanya bisa pasrah karena tak bisa melakukan aktivitas apapun.
Baca Juga : Detik-detik Proses Evakuasi Titi Wati Berlangsung Menegangkan, Relawan Sampai Harus Menjebol Dinding Rumah
Sehari-hari ia hanya bisa terbaring di rumah kontrakannya di Jalan George Obos XXV, Gang Bima, Kota Palangkaraya.
Hal ini dialami Sintia sejak tahun 2013 lalu.
Di usia 31 tahun, Sintia sudah tak bisa melakukan aktivitas apa pun karena berat badannya.
Kegiatan mandi dan makan dilakukan di tempat khusus yang telah dibuatkan sang suami.
Menurut pengakuan Sintia, ia merasa pola makannya selama ini biasa saja dan tidak berlebihan.
Hanya saja ia memang gemar makan gorengan dan tak bisa minum tanpa air es.
"Pola makan saya biasa saja, menurut saya tidak ada yang berlebihan, hanya saja saya tidak bisa minum tanpa air es, lalu saya juga paling suka makan gorengan," kata Sintia seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Sebelumnya, Sintia sempat berusaha agar berat badannya tidak terus naik.
Berbagai cara seperti mengonsumsi obat herbal pun sudah ia lakukan.
Setelah berat badannya mencapai 176 kilogram, bobot Sintia terus bertambah setiap bulan hingga seperti sekarang ini.
"Sempat saya konsumsi obat herbal, untuk menurunkan berat badan saya, tapi hal tersebut tidak berlangsung lama lantaran keterbatasan anggaran, terpaksa saya hentikan obat herbalnya, saya pasrah saja," ujarnya.
Karena kondisinya yang semakin memprihatinkan, Sintia pun meminta bantuan dari pemerintah.
Tepat pada hari ini, Jumat (11/1/2019) pukul 08.00 pagi, Sintia akhirnya dievakuasi dari rumah kontrakannya ke RS Doris Sylvanus Palangkaraya agar segera mendapatkan perawatan khusus.
Proses evakuasi Sintia dari dalam rumah berjalan lancar.
Baca Juga : Tak Bisa Kendalikan Ngemil Setiap Hari, Titi Wati Kini Hanya Bisa Terbaring karena Obesitas
Rumah kontrakan Titi Wati terpaksa dijebol, terutama pada bagian dinding sekitar pintu dan jendela depan agar ia mudah dipindahkan menuju rumah sakit.
Tak hanya itu, tim evakuasi juga menyediakan mobil pemadam kebakaran, ambulance, serta mobil pick up untuk membawa Titi Wati ke rumah sakit.
Ada sekitar 15 orang yang membantu mengangkat Titi Wati keluar dari dalam rumah.
Menurut keterangan Wakil Direktur RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja, sesampainya di rumah sakit, Titi Wati diangkut melalui pintu khusus di bagian belakang Rumah Sakit.
Pintu belakang tersebut juga lokasinya lebih dekat dari ruang Edelweis yang akan dijadikan tempat menginap Sintia selama dirawat di rumah sakit.
"Saya berharap rencana dan strategi yang telah di rancang oleh tim dalam mengevakuasi Titi bisa berjalan dengan baik,dan harapannya tidak terganggu dengan hujan , semua sudah kami persiapkan," ujarnya.
Berikut detik-detik proses evakuasi Titi Wati dari dalam rumah kontrakannya.
(*)
Istri Keenam Presiden Soekarno Lepas Status WNI dan Minta Dinaturalisasi Jadi Warga Jepang, Ini Alasannya!
Penulis | : | Atikah Ishmah W |
Editor | : | Atikah Ishmah W |