Grid.ID - Kita pasti sering lihat teman yang sering makan banyak tapi tak kunjung gemuk.
Ternyata inilah penyebabnya.
Ternyata, perbedaan-perbedaan tersebut terjadi karena setiap orang memiliki respons gula darah yang berbeda pada makanan yang sama.
Demikian menurut penelitian menarik terbaru yang diterbitkan dalam Cell.
Itu artinya, predikat diet terbaik untuk menurunkan berat badan (dan semua diet dengan saran agar kita mengonsumsi makanan rendah glikemik) bisa jadi keliru.
Bagaimana bisa dokter dan ahli gizi melenceng pada ilmu gula darah?
Selama beberapa dekade, para ahli telah menggunakan indeks glikemik (IG) untuk menentukan bagaimana makanan tertentu meningkatkan level gula darah.
Dalam konsep tersebut diyakini bahwa semakin tinggi IG sebuah makanan, semakin tinggi lonjakan gula darah setelah kamu memakannya sehingga menyebabkan tubuh melepaskan insulin atau lebih dikenal sebagai hormon "penyimpanan lemak".
Gula darah tinggi juga dikaitkan dengan obesitas dan tentunya penyakit diabetes.
Teori tersebut telah menjadi doktrin gizi selama bertahun-tahun sampai kemudian para peneliti dari Weizmann Institute of Science di Israel menyimpulkan bahwa respons gula darah pada makanan tidak sama pada tiap orang.
Thariq Halilintar Bantah Isu Belum Move On dari Fuji Usai Kepo Postingan Aisar Khaled, Kini Klarifikasi
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |