Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Sontoso
Grid.ID - Deasy Tuwo adalah wanita Minahasa yang diterkam buaya di area perusahaan pembibitan mutiara, Desa Ranowangko, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Jumat (11/1/2019), sekitar pukul 08.45 WITA.
Deasy Tuwo, wanita Minahasa yang diterkam buaya, ditemukan di kandang reptil buas dalam keadaan tubuh telah tidak utuh.
Mengutip Kompas.com, tubuh Deasy Tuwo, wanita Minahasa yang diterkam buaya, ditemukan oleh tiga orang saksi yang kebetulan berada di area pembibitan mutiara.
Kapolsek Tombariri Iptu Jantje Untu, tiga orang saksi tersebut bernama Erling Rumengan, Vian Turangan dan Audy Engkol.
Kapolres Tomohon AKBP Raswin Sirait turut memberikan pernyataan mengenai penemuan jasad Deasy Tuwo oleh ketiga orang saksi tersebut.
"Para saksi melihat tidak ada orang yang berada di dalam areal perusahaan tersebut. Namun mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia di atas kolam tempat peliharan seekor buaya," ujar Raswin dalam keterangan tertulis, dikutip Grid.ID dari kompas.com.
Mengutip Tribun Manado, korban bernama Deay Tuwo merupakan warga Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan.
Deysi datang ke Kabupaten Minahasa untuk bekerja di CV Yosiki pada tahun 1999.
Hal ini diungkap oleh salah seorang mantan rekannya yang sempat bekerja bersama korban, Noldy Pinontoan.
"Saya dulu kerja di situ sebagai sekuriti," ujar Noldy yang kini bekerja sebagai Kepala Jaga VII Desa Ranowangko.
Noldy mengatakan, dirinya bersama Deasy Tuwo masuk ke perusahaan tersebut di tahun yang sama, yakni tahun 1999.
Noldy mengatakan, ia mengenal korban sebagai sosok wanita yang masih belum berkeluarga.
Hal yang sama juga dikatakan oleh salah seorang warga bernama Nasran.
Mengutip dari Tribun Manado, Nasran mengatakan bahwa Daisy Tuwo merupakan wanita single yang sangat rajin bekerja.
Nasran mengungkapkan, Daisy Tuwo bekerja berprofesi sebagai Kepala Laboratorium Mutiara di CV Yosiki.
Sebagai Kepala Lab, Daisy Tuwo dianggap ulet dan sangat teliti dalam bekerja.
Baca Juga : Polisi Isyaratkan Pemilik Buaya Terancam Penjara Jika Terbukti Tak Memiliki Surat Ijin
"Apalagi dia sebagai kepala lab mutiara, sosok yang pendiam juga sih," imbuhnya.
Dikenal sebagai orang yang teliti dan ulet, kabar Daisy Tuwo yang tewas diterkam buaya membuat Nasran heran.
"Bingung juga kenapa bisa sampai dimakan buaya, memang kesehariannya selain menjaga lab, dia memberi makan buaya setiap pagi dan menjelang malam," ucap Nasran.
Menyikapi kasus ini, pihak kepolisian akan memeriksa pemilik CV Yosiki yang merupakan seorang warga negara Jepang.
"Kita masih selidiki dan mengetahui apakah buaya tersebut memiliki izin atau tidak," ujar Kapolres Tomohon AKBP Raswin Sirait, dikutip Grid.ID dari Tribun Manado.
Akibat buaya peliharaannya menerkam Daisy Tuwo dan memakan korban, sang pemilik terancam menerima hukuman jika diketahui tidak memiliki izin memelihara buaya sepanjang 5 meter tersebut. (*)
Beda Jawaban Ini dengan Marshanda, Nia Ramadhani Lebih Milih Jadi Kaya tapi Berwajah Jelek: Miskin Banyak Godaannya
Source | : | Tribun Manado,kompas.com |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |