Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Artis cantik Prisia Nasution kini tengah sibuk mempersiapkan penampilannya di teater berjudul Nyanyi Sunyi Revolusi.
Prisia Nasution mengaku baru pertama kali bermain teater bertema klasik.
"Ini yang kedua, cuma untuk ngangkat pujangga, dan syair klasik itu baru pertama. Sebelumnya pementasan ABG-ABG sajalah," ungkap Prisia Nasution saat ditemui Grid.ID di kawasan Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2019).
Baca Juga : Farhat Abbas Sebut Artis yang Melakukan Prostitusi Online Harus Dijadikan Tersangka!
Wanita kelahiran Jakarta ini menceritakan kesulitannya dalam bermain teater.
Dimana dirinya harus fokus dan tak boleh salah sama sekali dalam bermain teater.
Di samping itu, dalam durasi akting yang cukup panjang, Prisia Nasution tak tidak boleh lupa bahwa dirinya tengah berperan sebagai orang lain.
"Kalau di teater kan kalau saya sendiri, gimana caranya untuk kuasai panggung dulu. Karena panggung buat saya tuh belum bisa serius banget. Dan dari awal action sampai ending itu nggak ada cut-nya. Jadi gimana kita menjelma menjadi karakter sepanjang pertunjukkan, nggak boleh lepas-lepas," ungkap Prisia Nasution.
Tak hanya itu, pemeran utama film Sang Penari ini mengungkapkan bahwa adalah seseorang yang demam panggung.
Hal tersebut karena dirinya merasa gugup berhadapan dengan ratusan orang secara langsung saat berakting.
Tak seperti bermain film, dimana semua tim dan yang menonton dirinya saling kenal satu sama lain.
"Kalau di atas panggung itu banyak mata yang ngeliatin itu buat saya masih ngeri, kalau di panggung kan yang nonton saya nggak kenal, jadi yang nonton itu mata-mata baru, buat saya itu bikin nervous,"
"Jadi syuting film pun saya harus kenal semua krunya sampai driver-nya supaya kita satu keluarga, kerjanya nyaman," ungkap Prisia Nasution.
Baca Juga : Suami Happy Salma Beri Syarat untuk Sang Istri yang Sibuk Kerja Seraya Urus Anak
Untuk mengatasi rasa gugupnya di atas panggung, Prisia Nasution selalu menetapkan dalam pikirannya bahwa dirinya tengah menjadi orang lain dalam berakting teater.
"Saya biasanya yang ada di atas panggung itu bukan saya, tapi karakternya, jadi ketika saya berkarakter orang lihatnya karakternya kok bukan saya. Karakter yang dimainkan maksudnya," tandas Prisia Nasution. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Widyastuti |