Laporan Reporter Grid.ID, Irene Cynthia Hadi
Grid.ID - Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang juga bisa menjadi mood booster.
Selain memenuhi nutrisi, makanan juga bisa membuat kita bahagia.
Selain itu, makanan di setiap tempat yang berbeda membuat aktivitas travelling kita menjadi tak terlupakan.
Namun bukan itu yang terjadi pada Ylena Green.
Gadis remaja berusia 18 tahun ini tak bisa merasakan nikmatnya makanan seperti orang normal lainnya.
Ia bisa merasakan rasa makanan favoritnya seperti cheesecake, lasagna ataupun makaroni keju.
Namun setelah merasakannya, ia harus segera memuntahkannya.
Dilansir dari mirror.co.uk, Ylena yang berasal dari Sussex, Inggris ini didiangnosis menderita Ehlers-Danlos Syndrome (EDS) yang mengganggu jaringan ikat dalam tubuhnya.
Oleh karena penyakitnya tersebut, ususnya tak bisa mencerna makanan sehingga ia harus diberi makan melalui selang langsung ke jantungnya.
Jantung kemudian akan memompa cairan nutrisi lewat pembuluh darahnya.
Saat kecil, Ylena tak menunjukkan gejala EDS.
Sama seperti anak lainnya, Ylena bisa berenang, senam dan menari balet.
Ia tidak mengalami ruam kulit maupun masalah pada organ dalam dan pusing saat bangkit berdiri.
Namun saat berusia 14 tahun lutut dan pergelangan tangannya mulai mengalami dislokasi dan ia harus berhati-hati dalam menjalani aktivitasnya.
Pada Juli 2014, Ylena pingsan dan didiagnosa menderita EDS.
Ylena menjalani hidupnya secara normal, namun semua berubah saat di bulan Februari ia mengalami dislokasi tulang di tengkoraknya sehingga ia bisa memutar kepala sampai 110 derajat.
Kini ia harus terus tidur di ranjang.
Ia hanya keluar rumah jika ia harus menjalani pemeriksaan di rumah sakit.
(BACA JUGA Registrasi Ulang Gagal? Ini 5 Penyebab dan Solusinya! Catat Link Registrasi Online Berikut yuk!)
Dan Ylena harus terus duduk di atas kursi rodanya.
Kini keadaannya semakin parah.
Ia mengalami sakit parah di punggungnya sehingga menjadi sangat sakit dan sensitif jika disentuh.
Dokter mengatakan bahwa Ylena bisa meninggal dalam 1 atau 2 tahun apabila kondisinya terus menurun.
Ylena dapat menjalani serangkaian operasi untuk memperkuat tulang punggungnya kembali, namun hanya ada 2 dokter bedah di Amerika Serikat dan Spanyol yang bisa melakukannya.
Harga operasi tersebut sangat mahal yakni mencapai 90.000 Poundsterling atau setara 1,5 miliar rupiah.
Ylena mengatakan bahwa ia sangat berharap bisa menjalani operasi sebelum ulang tahunnya pada Februari 2018.
"Ini bukan impian setiap remaja, namun ini adalah kado terbaik bagi Ylena. Ia sangat putus asa untuk bisa bangkit dan mandiri seperti dulu lagi," kata Martin, ayah Ylena.
Untuk donasi kepada Ylena, klik link berikut ini:
just4children.org/children-helped2017/helping-ylena-lucy
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | Mirror.co.uk |
Penulis | : | Irene Cynthia Hadi |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |