Pada menit ke-45: produksi hormon dopamin meningkat, yang merangsang kesenangan otak.
Efek ini hampir mirip pada seseorang yang memakai heroin.
Setelah satu jam: asam fosfat mempercepat metabolisme melalui pengikatan kalsium, seng dan magnesium dalam usus.
Soda mengandung dosis besar gula dan pemanis buatan. Pada fase ini efek diuretik kafein mulai bekerja.
Hanya dalam satu jam setelah minum soda, kalsium akan terkikis dari tulang dan akan terbuang lewat urin.
Oleh karena itu proses ini dapat melemahkan tulang.
Sebagaimana kalsium, magnesium, zinc, natrium, dan air juga meninggalkan tubuh.
Baca Juga : Selain Ayah Olla Ramlan, Komika Gebi Ramadhan Juga Meninggal karena Idap Penyakit Kanker Hati
Memasuki menit ke-65: kekurangan gula parah terjadi pada tubuh.
Hal ini menyebabkan sulit tidur dan gelisah, kurangnya kafein digantikan oleh kurangnya gula.
Oleh karena itu kamu merasa kelelahan dan gelisah.
Bisa dikatakan bahwa tubuh kita telah kehilangan lebih banyak cairan.
Kamu akan merasa tidak nyaman setelah efek dari soda habis.
Namun ketidaknyamanan ini akan hilang setelah kamu minum segelas soda lagi.
Pertanyaannya adalah, apakah minuman ini layak?
Jika kamu mengkonsumsi cola secara rutin maka memicu datangnya hipertensi dan obesitas.
Pemanis buatan seperti aspatram (E951) menyebabkan rasa haus yang lebih besar, tidak heran kalau kemudian kamu kecanduan minuman ini.
Penggunaan dosis besar pemanis buatan dapat menyebabkan gangguan saraf dan juga dapat memperlambat perkembangan mental.
Minuman soda terdiri dari beberapa zat yang mengurangi fungsi usus dan enzim perut yang penting dalam menghilangkan lemak tubuh.
Oleh karena itu minuman ini jadi salah satu penyebab utama penumpukan deposit lemak pada tubuh. (*)
Penulis | : | Nailul Iffah |
Editor | : | Nailul Iffah |