Indra mempercayai, hujan sebagaimana unsur air, selalu mendatangkan rezeki.
"Air merupakan salah satu sumber kehidupan. Maka waktu tahun baru Imlek sering bersamaan dengan turunnya hujan karena dipercaya membawa rizki bagi orang Tionghoa," katanya seperti dilansir Tribun Jateng.
Jadi, itulah kenapa hujan di Tahun Baru Imlek adalah perlambang bahwa akan ada banyak rezeki dan keberuntungan menunggu di tahun baru.
Mengutip laman pegipegi.com, terdapat sebuah legenda kuno di Negeri Tiongkok yang berkaitan dengan perayaan setahun sekali ini.
Dahulu kala, dikisahkan ada seorang raksasa yang kerap memangsa manusia bernama Nian.
Sang raksasa selalu muncul di akhir musim dingin untuk merampas dan melahap ternak, serta hasil panen penduduk desa.
Supaya tak jadi santapan, para penduduk berinisiatif untuk menaruh makanan di depan pintu rumah setiap malam Tahun Baru.
Rupanya cara ini berhasil karena Nian tak lagi mencuri hewan ternak dan panen warga desa.
Suatu hari, seorang penduduk desa meliat Nian lari ketakutan waktu melihat seorang anak kecil berbaju merah.
Berita ini lalu diceritakan ke penduduk desa yang lain sehingga sejak hari itu para warga menggantungkan lentera warna merah, kertas merah dan menyalakan kembang api berwarna merah untuk mengusir Nian agar tak lagi datang menghantui desa mereka.
Namun, ada juga masyarakat Tionghoa yang tak percaya pada mitos hujan dan raksasa Nian ini lantaran menurut mereka, turun dan tidaknya hujan di Tahun Baru Imlek tidak identik dengan keberuntungan.
Pasalnya Tahun Baru Imlek memang jatuh bertepatan dengan musim hujan yang melanda sebagian wilayah di dunia.
Ada yang beranggapan mitos raksasa Nian sengaja diciptakan oleh nenek moyang mereka supaya anak-anak tidak pergi jauh-jauh dari rumah di Tahun Baru Imlek. (*)
Baca Juga : Prediksi BMKG untuk Selasa 15 Januari 2019, Cimahi Akan Diguyur Hujan Disertai Petir
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Pegipegi,Tribun Jateng |
Penulis | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |