Grid.ID - Siapa yang tak mengenal media sosial Twitter?
Jejaring sosial yang didirikan oleh Jack Dorsey pada tahun 2006 ini punya lebih dari 500 juta pengguna sejak Januari 2013 bakan terus meningkat.
Setelah beberapa waktu yang lalu, Twitter menghebohkan publik karena penambahan karakter dalam kolomnya.
Kini Twitter kembali datang denga kabar menakjubkan.
( BACA : Duh, Bukan Bikin Kenyang, Ternyata 6 Jenis Makanan Ini Malah Bikin Kamu Tambah lapar )
Dilansir dari Mashable, kabarnya perusahaan ini baru saja mempernbarui pengaturan dengan contoh konten kekerasan dan seksual loh.
Pada hari Jumat lalau, Twitter menjabarkan contoh spesifik "kekerasan" dan "konten dewasa" yang tak diijinkan beredar di situsnya.
Gambaran kekerasan konten grafis menurut Twitter adalah: saat seseorang meninggal, kejahatan mengerikan atau adegan kecelakaan, kerusakan fisik, penyiksaan, pemotongan, dan mutilasi.
Sedangfkan konten dewasa yang akan diblokir antara lain: ketelanjangan penuh atau sebagian (close-up alat kelamin, bokong, atau payudara), mensimulasikan sebuah tindakan seksual, hubungan seksual atau tindakan seksual (mungkin melibatkan manusia, binatang humanoid, kartun, atau anime).
( BACA : Ini Dia Produk Kosmetik Long Lasting yang Juga Dapat Menutrisi Kulitmu )
Namun, masih dilansir dari sumber yang sama.
Terkait pemblokiran konten ini membuat salah satu mantan pegawai memilih menonaktifkan akun Trump di hari terkahirnya. Kenapa ya?
Hal tersebut karena ternyata status Trump di Twitter selalu mengandung istilah yang kasar.
Namun sebagai CEO, Jack Dorsey masih membenarkan perilaku Trump tersebut.
( BACA : Kepergok Sama Cewek ABG di Hotel, Vicky Nitinegoro Ternyata Hanya Lakukan Ini... )
Menurut Dorsey, lebih baik Trump berbagi pemikiran di tempat terbuka daripada menyimpan segala sesuatunya di balik pintu tertutup.
Memang masih banyak diperdepatkan terkait kebijakan baru Twitter ini.
Bagaimana menurut kamu?
(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |