Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Belum lama ini, beredar secara viral sebuah pesan yang memeringatkan akan bahayanya tombol GIF di WhatsApp.
Isinya kurang lebih seperti berikut:
“Baru dapet info dari group ibu-ibu, lagi pada heboh
Hati2 kasih anak kecil pegang WA
1. Buka Tanda emoticon smile di pengetikan teks wa
2. Buka tanda gif
3. Search di kolom pencarian disebelah pojok kiri dengan nama "sex"
Nanti akan muncul gambar dan video”.
Timbul kekhawatiran bahwa ada bahaya munculnya gambar-gambar tidak senonoh yang tidak pantas untuk diakses oleh anak di bawah umur.
Sebenarnya yang dimaksud oleh pesan viral tersebut sudah berfungsi cukup lama.
Fitur pencarian GIF di WhatsApp pertama kalinya muncul untuk handphone iOS, pada akhir tahun 2016 lalu dalam bentuk terbatas (beta).
Baru pada bulan Mei 2017 lalu, fitur GIF ini dapat digunakan oleh pengguna android dan iOS secara bebas.
Fitur yang dimaksud adalah fitur untuk mengirimkan video pendek dalam bentuk GIF (Graphics Interchange Format), atau singkatnya adalah sebuah klip berdurasi pendek (umumnya 5 detik) yang terdiri dari animasi beberapa gambar yang bergerak.
Yang disebutkan pada pesan viral tersebut adalah fungsi untuk mencari gambar GIF sesuai dengan kategori yang kita inginkan.
(BACA: Kamu Alami Kram Kaki? Ternyata Ini loh Penyebabnya, Nggak Nyangka deh!)
Sebagaimana kita ketahui, gambar GIF yang dijadikan meme sudah umum digunakan dalam berkirim pesan lewat chat messenger seperti WhatsApp.
Oleh karena itu, jika kita memasukkan kategori ‘sex’ ataupun ‘porn’ maka WhatsApp akan mencari gambar GIF yang sesuai dengan kategori tersebut.
Maka tak heran jika gambar GIF yang ditampilkan akan menampilkan gambar-gambar yang kurang pantas untuk dikonsumsi anak-anak di bawah umur.
Sebenarnya, tampilan yang dimunculkan oleh WhatsApp itu cara kerjanya sama dengan mencari gambar lewat Google.
Malahan, gambar yang ditampilkan di WhatsApp tersebut sudah melewati filter penyaring safe search yang dikeluarkan oleh Google.
Jika kamu mencari kategori ‘sex’ dan ‘porn’ di Google, maka hasil yang muncul bahkan bisa lebih vulgar ketimbang yang di WhatsApp.
(BACA: Kenali 4 Gejala pada Mata Berikut Ini, Ternyata Nggak Cuma Karena Alergi loh)
Dengan kata lain, mau itu di WhatsApp ataupun di Google, jika sang anak mencari kategori ‘sex’ dan ‘porn’ maka sang anak akan terekspos dengan gambar tersebut.
Lalu bagaimana mencegahnya?
Sebenarnya ada alasan mengapa anak-anak disarankan untuk tidak menyentuh gadget sampai umurnya di atas 13 tahun.
Salah satunya adalah belum matangnya mental dan pemikiran seorang anak dalam mengolah sebuah informasi, di antaranya adalah konten seks.
Google bahkan memberikan syarat mutlak umur 13 tahun ke atas baru bisa membuat akun di semua layanan Google, termasuk YouTube.
Begitu juga dengan Facebook yang mematok umur 13 tahun baru bisa membuat akun.
Dengan kata lain, solusi paling sederhana adalah MENCEGAH ANAK-ANAK MENGGUNAKAN GADGET sampai umur 13 tahun.
Memang itu tidak mudah, tapi memang tugas orang tua zaman sekarang adalah mendampingi dan memberikan pemahaman terhadap sang anak terhadap derasnya arus informasi di era Internet.
Pelarangan maupun penolakan bukanlah menjadi solusi. Walau bagaimanapun kita tidak akan bisa menghadang perkembangan teknologi yang demikian pesat.
(BACA: Masjid Ini Terlihat Biasa Saja Dari Luar Tapi Ternyata dalamnya Seperti Istana)
Meski demikian, ada banyak aplikasi yang berusaha untuk mengurangi dampak derasnya arus informasi tersebut seperti memberikan fitur Parental Lock dan fitur Safe Search. Yang sebenarnya sudah diterapkan pada fitur pencarian GIF yang jadi viral tersebut. (*)