Grid.ID - Kasus pedofilia menimpa sejumlah siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tanjab Timur.
Meski begitu, siswa yang diduga telah menjadi korban kini kembali ke asrama.
Sadiman, satu di antara guru SLBN Tanjab Timur yang mewakili Kepsek, menyebutkan saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah berjalan normal.
Baca Juga : Sedang Dirawat Oleh Pengasuh, Bayi Berusia 7 Bulan Ini Meninggal dengan Cedera Kepala dan Pendarahan Dalam
"Mereka kembali menginap di asrama.
Kalau ada panggilan kepentingan peneyelidikan baru keluar.
Ada sebagian mereka ditemani orang tuanya," sebut Sadiman.
Baca Juga : Momen Haru Arsy Tidur di Pangkuan Suwarsih, Sang Balita Genggam Erat Kaos Pengasuhnya
Pelaku diketahui bekerja sebagai pengasuh asrama kini telah dikeluarkan dari sekolah dan akan dicarikan pengganti.
"Pengganti belum. Tetap akan dicarikan pengganti," sebut Sadiman.
Satu di antara siswa SLB yang juga tinggal di asrama mengaku tidak takut tinggal di asrama pasca kejadian itu.
Ia menyebutkan akan tetap tinggal di asrama.
Selain itu, ia mengaku tidak menyangka hal itu bisa terjadi dan yang menjadi korban teman-temannya.
"Tak sangka. Karena bapak itu dekat dan baik sama kami," akunya.
Di lain pihak, satu diantara orang tua korban, yang ditemui Tribunjambi.com, di sekolah menyampaikan pihaknya menyerahkan proses hukum kasus ini kepada polisi.
"Kami minta polisi menghuukum pelaku yang setimpal," ujarnya.
Ia tetap mempercayakan anaknya untuk belajar dan tinggal di Asrama SLB Tanjabtim itu.
Baca Juga : Pengasuh Baru Berhenti Kerja Setelah Dua Minggu, Gisella Anastasia Minta Koneng Tetap Temani Gempita Dulu
Ia berharap agar sekolah lebih meningkatkan pengawasan agar kejadian ini tidak terulang lagi.
"Kami minta tolong diperketat pengawasannya," harapnya.
Terduga yang diketahui sebagai tenaga honorer pengasuh asrama SLB Tanjab Timur tempat korban menginap itu dilaporkan pihak sekolah ke Polres Tanjab Timur akibat perbuatanya.
Baca Juga : Basuki Tjahaja Purnama Telah Keluar dari Mako Brimob, Pendukung Tetap Bertahan
Kapolres Tanjab Timur, AKBP Agus Desri Sandi, saat press rilis, pada Rabu (23/1) menyebutkan tersangka BJ diduga telah melakukan aksi bejatnya itu sejak 2017.
"Berdasarkan hasil penyelidikan kita ada delapan orang siswa berumur 10-15 tahun yang saat ini diketahui menjadi korban tersangka.
Hasil Visum kita dapatkan ada dua korban, untuk bisa meningkatkan ini ke tingkat penyidikan," sebut Agus.
Baca Juga : Gaya Kerudung Mewah Simpel Sherrin Tharia Zola, Istri Zumi Zola Mantan Gubernur Jambi
Terhadap beberapa korban, pelaku diketahui telah melakukan perbuatanya itu berulang kali.
Pelaku melakukan perbuatannya itu dalam keadaan sadar di dalam asrama pada malam hari.
Kata Kapolres, modusnya dengan membujuk korban meminjamkan ponselnya kepada korban sampai korban tertidur lalu pelaku melakukan aksinya.
Baca Juga : Bawa Kayu Ilegal, Sopir Truk di Jambi Menumpuknya dengan Kayu Karet Untuk Kelabui Polisi
Selain itu pelaku juga beberapa kali memeberikan uang kepada korban dengan maksud membujuk korban agar pelaku dapat melakukan tindak asusila tersebut.
"Barang bukti yang kita amankan, satu hand phone milik pelaku, satu hand body lotion milik pelaku, satu helai celana pendek hitam, satu helai baju putih milik pelaku untuk mengelap kotoran," sebut Kapolres.
Tersangka terancam Pasal 76 Hurup E Jo Pasal 82 UU No 35/2014 tentang perubahan atas UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 29 KUHP.
Dia terancam pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling banyak 15 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jambi dengan judul, "'Bapak Itu Baik Sama Kami', Traumatis Siswa Pasca Terungkapnya Kasus Pedofilia di SLB Tanjab Timur"
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Tribun Jambi |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |