Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Masalah yang terjadi pada alat vital wanita sangat beragam jika tidak dijaga dengan benar.
Salah satunya adalah atrofi vagina atau atrophic vaginitis.
Bagi banyak wanita, atrofi vagina tidak hanya membuat hubungan intim terasa menyakitkan, tapi juga menyebabkan gejala kencing yang menyusahkan.
(BACA: Dapat Teror Karena Hutang, Kontrak Kerja Angela Lee di Putus)
Para ahli menyebut istilah ini secara lebih akurat dengan sebutan sindrom genitourinaria menopause.
Biasanya, kondisi ini terjadi kebanyakan pada wanita menopause.
Dilansir dari mayoclinic.org, Grid.ID mendapatkan beberapa gejala serta penyebab dari sindrom ini.
Gejala:
1. Kekeringan pada Miss V
2. Miss V terasa panas
3. Gatal
4. Rasa terbakar saat buang air kecil
5. Tidak nyaman saat berhubungan intim
6. Ada bercak setelah berhubungan intim
7. Berkurangnya pelumas alami saat melakukan aktivitas seksual
(BACA: Batal Menikah dengan Didi Mahardika, Vanessa Angel Lebih Bebas)
Selain itu ada juga penyebab dari kondisi ini yaitu penurunan produksi estrogen.
Kurangnya hormon estrogen membuat jaringan vagina lebih tipis, kering, kurang elastis dan lebih rapuh.
Penurunan kadar estrogen bisa terjadi karena kamu memasuki masa menopause, mengikuti kemoterapi untuk kanker.
Sudah tahu kan? (*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | mayoclinic.org |
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |