Laporan Wartawan Grid.ID, Asri Sulistyowati
Grid.ID - Moammar Emka dikenal sebagai penulis buku 'Jakarta Undercover' sekaligus pengamat gaya hidup ikut angkat bicara terkait kasus prostitusi online yang menjerat para artis.
Dilansir Grid.ID dari channel YouTube Trans TV Official video tayangan Rumpi Spesial- Fakta Mengejutkan Dibalik Prostitusi Vanessa Angel yang diunggah kemarin (25/1/2019), Moammar Emka mengaku mengamati dari awal kasus prostitusi yang menjerat para artis.
"Mas Moammar Emka pasti mengamati dari awal, apa sih yang mas Moammar lihat atau ada yang janggal kah atau ada yang disoroti jadi perhatian?" tanya Feni Rose.
Baca Juga : Cerita Asisten Pribadi Hotman Paris, Sering Minta Resign Hingga Berhasil Dapatkan Dua Unit Mobil Mewah
Pria kelahiran Tuban, Jawa Timur ini mengaku selama ini mengamati kasus-kasus prostitusi yang menjerat nama para artis.
Dirinya mengatakan kasus prostitusi yang menjerat nama para artis ini bersifat berat sebelah.
"Selalu gini. Dari kasus-kasus sebelumnya itu selalu seperti berat sebelah gitu," kata Moammar.
Berat sebelah yang ia maksud adalah artis selalu menjadi korban pemberitaan, tetapi ujungnya yang menjadi tersangka ialah si muncikari.
"Berat sebelah yang pertama yang artinya dari sisi pemberitaan kemudian yang selalu menjadi korban adalah si artisnya. Dari dulu gitu dan padahal terus ujung-ujungnya yang jadi tersangka adalah si muncikari gitu kan itu paling tidak kasus satu tahun sebelum ini," jelas Moammar.
"Tapi kemudian yang kedua adalah berat sebelahnya itu juga karena saya mengamati kasus ini (kasus prostitusi yang menyeret nama Vanessa Angel) lagi-lagi kan kemudian menyeret namanya artis itu yang paling kasian adalah kenapa mesti predikat ini dibawa lagi gitu terus ini semacam tiba-tiba nongol lah Vanessa, nongol beberapa inisial, lagi nongol lah beberapa ratus malah kan nama model, nongol lah ada beberapa ribu bukti video porno,"imbuhnya.
Feni Rose memperdalam wawancaranya dengan menanyakan kepada Moammar terkait jumlah 'pria hidung belang' istilah pria yang menggunakan jasa prostitusi.
"Selama meneliti dan menulis buku 'Jakarta Undercover' dan lain sebagainya mengenai transaksi seperti itu. Kita mau nanya selama ini pria hidung belangnya lebih banyak atau lebih sedikit dari suplainya?" tanya Feni
Moammar menjelaskan jumlah pria hidung belang lebih banyak dibandingkan penyedia jasa.
Tak hanya itu, pria yang berprofesi sebagai penulis sekaligus pengamat gaya hidup ini menjelaskan prostitusi kelas VVIP seperti apa.
"Harusnya lebih banyak, karena mestinya begini kita ngomong prostitusi secara umum aja gitu kita nggak usah jauh-jauh dari artislah kita lupakan yang di sini (diluar kasus Vanessa Angel) kita ngomong prostitusi secara umum gitu.
Prostitusi umum di suatu tempat yang mewah yang kelasnya kelas VVIP gitu ada prostitusi-prostitusi yang kelasnya kelas model ada dengan budget 3 juta untuk sort time gitu bayangin dalam satu hari dia bisa terima 3 sampai 5 orang," kata Moammar.
"Dan selama ini pria hidung belang selama ini jumlahnya lebih banyak begitu ya. tapi kita liat nggak tau yang mana orangnya," jawab Feni sembari tertawa.
"Nah itu dia, si hidung belang dari kasus-kasus sebelumnya juga sama. Si Hidung karena mungkin belang kali ya jadi nggak pernah diliatin," timpal Moammar mendengar candaan Feni.
Menurut Feni penggunaan istilah user terlalu bagus untuk pria hidung belang.
"Iya hidung belang yang paling bener sih," respon Moammar.
(*)
Penulis | : | Asri sulistyowati |
Editor | : | Widyastuti |