Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso
Grid.ID - Sebuah kasus buaya terkam warga di Nusa Tenggara Timur menyisakan fakta-fakta mengejutkan.
Menurut fakta yang dikutip Grid.ID dari Pos Kupang, kasus buaya terkam warga ini terjadi pada Senin (28/1/2019) siang di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur.
Hingga kini, fakta-fakta kasus buaya terkam warga di Nusa Tenggara Timur ini masih ditelusuri dan didalami oleh pihak kepolisian setempat.
Berikut fakta-fakta singkat seputar kasus buaya terkam warga di Nusa Tenggara Timur.
1. Korban Belum Ditemukan Secara Utuh
Dikutip dari Pos Kupang, seekor buaya kembali dikabarkan menerkam seorang manusia.
Kali ini, kejadiannya terjadi di Muara Pantai Berasi, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga : Jagung Bose, Kuliner Khas Nusa Tenggara Timur yang Cocok Disantap di Akhir Pekan
Seekor buaya menerkam Bernadeta Hoar (58), warga Dusun Halimalaka, Desa Rabasa Haerain, Kecamatan Malaka Barat.
Hingga kini, Kapolsek Malaka Barat dibantu dengan masyarakat setempat, masih mencoba untuk melakukan pencarian.
Namun, pihak kepolisian masih belum menemukan jasad korban secara utuh.
Baca Juga : Gua Istana Ular di Nusa Tenggara Timur, Didalamnya Bersemayam Ular Putih Raksasa Sepanjang 23 Meter
2. Cuma Ditemukan Potongan Tubuh
Mengutip Pos Kupang, pencarian yang dilakukan Polsek Malaka Barat pada hari ini, Selasa (24/1/2019), hingga pukul 09.00 WITA, telah membuahkan hasil.
Menurut pengakuan Kapolsek Malaka Barat Iptu Hadi Samsul Bahri, pihaknya telah menemukan beberapa potongan tubuh korban.
"Iya ada. Kami baru pulang dari lokasi. Beberapa bagian tubuh sudah ditemukan," kata Samsul.
Dari pencarian tersebut, pihak kepolisian menemukan beberapa bagian tubuh korban, yakni kepala, kaki kanan, lengan kiri dan sisa usus.
Baca Juga : Buaya Merry Pemangsa Deasy Tuwo Mati Mendadak, Panji Petualang Pertanyakan Penyebabnya
3. Terjadi Saat Korban Tengah Mencari Udang
Kejadian penerkaman terjadi di Muara Pantai Berasi, tempat Bernadeta mencari udang.
Mengutip Pos Kupang, korban sebetulnya tidak sendiri.
Saat mencari udang di Muara Pantai Berasi, korban ditemani oleh sang kakak, Ulu Bete, serta beberapa temannya.
Ketika penerkaman terjadi, teman korban langsung lari menyelamatkan diri dari serangan buaya.
4. Kejadian Kedua di Kabupaten Malaka
Kasus buaya terkam warga Malaka ini bukan yang pertama kali terjadi.
Pada bulan yang sama, tepatnya pada Selasa (1/1/2019) lalu, seorang warga juga diterkam oleh seekor buaya liar di wilayah Kabupaten Malaka, NTT.
Benediktus Seran, warga Desa Badarai, Kecamatan Wewiku, Malaka, NTT, diterkam seekor buaya saat tengah mencari ikan.
Baca Juga : Temuan Mengejutkan dari Hasil Autopsi Merry, Buaya yang Terkam Deasy Tuwo
Kala itu, Seran mencari ikan di tambak Badarai bersama sang istri.
Saat Saran tengah memasang alat penangkap ikan bernama kesak, buaya tiba-tiba datang menyerang korban dari arah muara.
Baca Juga : Buaya yang Terkam Deasy Tuwo Tewas dengan Dugaan Aniaya, BKSDA Sulut Sebut Akan Lakukan Autopsi
5. Mengulang Kasus di Minahasa
Kasus penerkaman seekor buaya di Kabupaten Malaka, NTT ini seperti mengulang kasus Deasy Tuwo yang meninggal dunia usai diterkam buaya di Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (11/1/2019) lalu.
Mengutip Tribun Timur, Deasy Tuwo (44) tewas diterkam setelah hendak memberi makan buaya peliharaan bosnya.
Belum genap satu bulan sejak kejadian peristiwa yang viral tersebut, penerkaman buaya kembali terjadi.
Baca Juga : Dicap Buaya Darat, Hotman Paris Bagikan Trik Dekat dengan Wanita Tanpa Ketahuan Istri
Korban penerkaman buaya, baik Deasy Tuwo dan Bernadeta Hoar, memiliki kesamaan.
Pihak kepolisian dan warga hanya menemukan sebagian tubuh korban yang sudah tidak utuh.
(*)
3 Shio yang Punya Sifat Tertutup, Sulit Membuka Diri pada Teman Baru dan Lawan Jenis
Source | : | Tribun Timur,Pos Kupang |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |