Grid.ID - Sebuah robot telah lulus ujian tertulis dalam lisensi medis nasional Tiongkok, sebuah ujian masuk dan penting bagi para dokter.
Ujian ini menjadikannya robot pertama di dunia yang lulus ujian semacam itu.
Dikutip dari laman Asia One, pengembang iFlytek Co Ltd, perusahaan intelijen terkemuka buatan Tiongkok, mengatakan pada Kamis (9/11/2017) bahwa robot tersebut mencetak 456 poin, 96 poin lebih tinggi dari nilai yang ditetapkan.
Robot cerdas-buatan (AI) dapat secara otomatis menangkap dan menganalisis informasi pasien dan membuat diagnosis awal.
Robot ini akan digunakan untuk membantu dokter memperbaiki efisiensi perawatan di masa depan, kata iFlytek.
Ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas Tiongkok untuk mempercepat penerapan AI (artificial Inteligence/kecerdasan buatan) di bidang kesehatan, elektronik konsumen, dan industri lainnya.
Liu Qingfeng, ketua iFlytek, mengatakan, "Kami akan secara resmi meluncurkan robot tersebut pada bulan Maret 2018.
Ini tidak dimaksudkan menggantikan peran dokter.
Sebaliknya, ini adalah untuk mempromosikan kerjasama orang-mesin yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan efisiensi."
Perusahaan yang berbasis di Hefei, Anhui ini sedang melakukan proyek percontohan dengan Rumah Sakit Provinsi Anhui.
Proyek ini untuk melihat bagaimana robot AI dapat membantu dokter dalam kasus medis yang sebenarnya.
Tidak seperti perusahaan teknologi Amerika Serikat yang memiliki sistem AI-enabled yang hanya berfokus pada pengobatan kanker dan penyakit utama.
IFlytek meningkatkan dorongan untuk mengeksplorasi AI agar bisa menyembuhkan kanker dan melatih praktisi umum di dunia medis.
"Para praktisi umum medis banyak berada di daerah pedesaan China. Kami berharap AI dapat membantu lebih banyak orang mengakses sumber medis berkualitas."
iFlytek adalah pemain terkemuka di industri AI di China.
Platform antarmuka pengguna AI-enabled-nya telah mengumpulkan 460.000 tim pengembang pihak ketiga dalam tujuh tahun terakhir.
Pada hari Rabu, perusahaan tersebut menjadi anggota aliansi AI yang didirikan oleh Chinese Academy of Sciences.
Bertujuan untuk mempromosikan penelitian ilmu pengetahuan dasar dan penerapan teknologi mutakhir.
Pada bulan Oktober, iFlytek mengatakan akan menyiapkan dana 1,02 miliar yuan ($ 150 juta) untuk mendukung pengembang perangkat lunak dan perangkat keras.
Hu Yu, presiden eksekutif iFlytek, mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk membiayai startup yang memiliki teknologi inti.
Namun tidak memiliki pengetahuan bisnis, atau perusahaan yang unggul dalam mengkomersilkan produk namun tidak dapat mengintegrasikan AI ke perangkat mereka.
Hu Yu presiden eksekutif iFlytek menambahkan,
"Sebagai perusahaan yang lahir di Universitas Sains dan Teknologi China, kami telah berfokus pada teknologi pengenalan suara selama 18 tahun."
"Kami tahu apa masalah yang akan dihadapi oleh startup berorientasi teknologi dan bagaimana membantu perusahaan tradisional meningkatkan kemampuan mereka melalui AI."
Upaya perusahaan tersebut sejalan dengan seruan pemerintah pusat untuk mengubah Tiongkok menjadi negara inovator dan mencapai batas-batas sains dan teknologi.
Pada bulan Juli, China meluncurkan sebuah rencana nasional untuk membangun industri inti AI.
Rencana ini mengahbiskan dana sebesar 1 triliun yuan ($ 152,5 miliar) pada tahun 2030.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |