Grid.ID - Ratusan orang Yaman yang menderita sakit parah diperkirakan akan meninggal dalam sepekan ke depan, kecuali Arab Saudi membuka blokadenya dan mengizinkan pengiriman suplai medis ke negara itu.
Dilansir dari Al Jazeera, Kamis (9/11/2017), seorang dokter rumah sakit di ibu kota, Abdulrahman Al Ansi, mengatakan, semua apotek di Sana'a mengalami kekurangan obat-obatan untuk penyakit kritis, termasuk kanker, diabetes, dan gagal ginjal.
"Kami sangat kekurangan persediaan obat dan tidak akan punya obat penghilang rasa sakit, insulin, dan obat-obatan spesialis khusus pasien kami," katanya.
Sebelumnya, Ali, pasien berusia dua tahun yang menderita leukemia limfositik akut, meninggal akibat ketiadaan obat.
Abdulrahman berharap Pemerintah Saudi membuka perbatasan serta membiarkan pasokan makanan dan obat-obatan sehingga pasien dapat diselamatkan.
"Bahkan, penderita diabetes akan mati. Ratusan orang akan meninggal pada pekan depan," ucapnya.
Ketegangan Arab Saudi dan Yaman sudah berlangsung sejak 2015.
Kerajaan Saudi semakin memperketat blokade, baik di wilayah udara, darat, maupun laut, menyusul adanya serangan rudal dari pemberontak Houthi pada pekan lalu.
Demi Engku Emran, Laudya Cynthia Bella Rela Kenakan Pakaian Seperti ini!
Arab Saudi terus melancarkan aksi militer untuk memberantas kelompok pemberontak Houthi yang menguasai Yaman.
Sebanyak 16 rudal dari jet tempur Saudi telah menyasar Kampung Hiran di Provinsi Hajjah, Selasa lalu.
Serangan itu menewaskan 30 orang, termasuk wanita dan anak-anak. (*)
(Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul: Ratusan Orang Bisa Meninggal Pekan Depan jika Saudi Tak Lakukan Ini...)
5 Rekomendasi Drakor Lee Min Ho yang Jarang Dibahas, Pernah jadi Gay di Personal Taste
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |