Grid.ID - Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2017 di Convention Center Novotel Manado, Sabtu (11/11/2017), didominasi para generasi milenial sebagai penerima penghargaan tertinggi insan perfilman nasional.
Sama seperti tema yang diusung yakni milenial, sineas generasi milenial pun memperoleh penghargaan bergengsi.
Pemeran utama wanita terbaik diberikan kepada Putri Marino dalm film 'Posesif' sementara pemeran utama pria terbaik jatuh ke teuku rifnu Wikana (Night Bus).
Selain itu Ernest Prakarsa masuk daftar pemenang setelah meraih penghargaan sebagai penulis skenario asli Terbaik.
Meski begitu, sineas senior juga bukan tanpa penghargaan. Christine Hakim pemeran film 'Kartin'i menjadi satu di antara artis senior yang meraih penghargaan sebagai pemeran pendukung wanita terbaik
Untuk pemeran pria pendukung Terbaik diraih oleh Yayu Unru (Possesif)
Teuku Rifnu Wikana (Night Bus) pemeran Pria terbaik pun tak bisa menyembunyikan rasa bangga sekaligus haru setelah meraih penghargaan bergengsi itu.
"Saya dapatkan sebuah penghargaan dari dari apa yang sudah lakukan sejak kecil, jalanani seni peran," kata dia.
" Ini Piala pertama. Selama ini hanya nominasi terus. Kali ini bisa menang," ujarnya.
Rifnu mengatakan, film ini tak bisa jadi seperti itu jika tidak ada kerja sama. "Tanpa kalian saya tak ada di sini," kata dia.
Pemeran Utama Wanita Terbaik Putri Marino (Posesif) mengungkapkan, piala Citra yang ia peroleh tahun ini makin menambah motivasi untuk terus berkarya di dunia perfilman
"Ini jadi motivasi belajar dan lebih baik ke depannya," ujar dia.
Christine Hakim Artis Senior Perfilman Nasional pun cukup terharu bisa meraih penghargaan pemeran pembantu wanita terbaik.
Christine beradu peran dengan Dian Sastro sebagai pemeran wanita utama dalam Film Kartini.
Christine sempat mengajak Dian untuk naik ke panggung menerima penghargaan bersamanya meski akhirnya ditolak
Namun prestasi ini bukan hanya miliknya seorang , banyak andil dari semua pihak.
"Megawati yang saya banggakan, Dian. Ngak mau diajak k esini. Buat saya ini bukan hasil kerja saya sendiri'.
"Keluarga besar keluarga 'Kartini' I love You. Andil Anda yang besar sekali. Mas Rony produser. Mas Agung sudah berikan kepercayaan. Belakang layar berusaha, untuk seluruh cast kru mendadani saya. Walau saya sempat protes. Untuk dewan juri terima kasih. Saya akan tetap terus belajar. Sampai Tuhan katakan sudah cukup," kata diam
Kehadiran FFI di Manado, kata Christin,e bukan untuk menang atau kalah yang terpenting bagi semua pihak FFI 2017 dapat terselenggara baik dengan kerja keras semua pihak.
"Itulah sesungguhnya kemenangan perfilman indonesia. Apa yang jadi harapan, Indonesia bukan hanya Jakarta dan Jawa," ujarnya.
"Indonesia ini Sabang dari Merauke. FFI dalam sejarahnya punya tujuan. Indonesia Sabang dan Merauke, FFI berikutnya dapat diselenggarakan di daerah lain," katanya lagi.
Pada malam anugerah FFI ini ada dua Film yang bersaing ketat memperebutkan 23 kategori nominasi penghargaan.
Adalah Film bergenre horor Pengabdi Setan dan 'Night Bus'.
'Pengabdi Setan' meraih 7 Penghargaan sementara 'Night Bus' meraih 6 penghargaan
Namun 'Night Bus' meraih sejumlah penghargaan bergengsi seperti Film Panjang Terbaik, dan pemeran Utama Pria Terbaik. (*TribunManado.co.id/Ryo_Noor)
Artikel ini sudah tayang di TribunManado.co.id dengan judul FFI 2017 - Generasi Milenial Dominasi Penerima Penghargaan
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?