Grid.ID-Rasanya semua orang tahu kalau Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Saat Hari Ibu, berjuta pesan positif untuk sang ibu mengalir dari segala sudut, lewat radio, televisi, dan tentu saja mewarnai linimasa media sosial kita.
Namun bagaimana dengan sang ayah?
Apakah ia boleh diabaikan begitu saja, karena kehadirannya dalam keluarga dianggap tak sedalam seorang ibu?
Padahal Ayah adalah tulang punggung, sandaran, dan pelindung dalam sebuah rumah tangga.
(Baca : Saat Lamaran, Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda Mengaku Saling Tegang )
Ya, hari ini diperingati sebagai Hari Ayah di Indonesia.
Hari Ayah di Indonesia pertama kali dideklarasikan di Solo pada tahun 2006, di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Di seluruh dunia, Hari Ayah diperingati pada tanggal yang berbeda-beda.
Misalnya menurut wikipedia, di Amerika dan lebih dari 75 negara lain, seperti Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Turki, Pakistan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina, dan Hongkong, Hari Ayah atau Father’s Day dirayakan pada hari Minggu di pekan ke tiga bulan Juni, dan dirayakan hampir di seluruh dunia yang dimulai sejak awal abad ke-12.
Biasanya Hari Ayah dirayakan dengan pemberian hadiah kepada ayah dan kegiatan kekeluargaan.
Di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah, Hari Laki-laki Internasional atau International Men's Day diperingati setiap bulan 19 November.
Dilansir dari Antaranews, Wakil Ketua Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati, di Hari Ayah Nasional 12 November ini mengingatkan peran strategis ayah dalam tumbuh kembang anak.
"Ayah tidak hanya diharapkan memenuhi pemenuhan kebutuhan fisik sebagaimana gambaran profil ayah hari-hari ini."
"Namun anak-anak juga sangat menanti kasih sayang dan perhatian ayah," kata Rita, Komisioner Bidang Pengasuhan KPAI, di Jakarta, Minggu (12/11/2017).
Menurut dia, 12 November yang diperingati sebagai hari ayah di Indonesia sering sekadar menempatkan ayah sebagai pahlawan ekonomi keluarga.
Tapi dalam banyak hal, peran ayah untuk tumbuh kembang anak justru kurang.
(Baca : Malasnya Kaesang Pangarep Saat Dijemput Pria Yang Hobi Lagu 'Jaran Goyang' Ini )
Dengan kata lain, figur ayah belum hadir secara optimal pada proses pengasuhan buah hatinya.
Padahal, anak yang mendapatkan kasih sayang dari ayah, lanjut dia, akan tumbuh lebih percaya diri, berani mengambil risiko dan memiliki daya juang yang baik.
Sementara anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang rapuh, sulit mengambil keputusan hingga mengalami keterlambatan perkembangan psikologis. (*)