Grid.ID - Sejarah selalu mencatat kejadian mengejutkan dan selalu diingat masayarakat di seluruh dunia.
Sama halnya dengan kisah wanita yang mengaku sebagai penyihir ini kini wajahnya dilukis ulang oleh seorang seniman.
Seniman forensik merekonstruksi wajah seorang wanita Skotlandia yang mengaku sebagai penyihir, sekitar 300 tahun lalu.
Dengan berbekal foto tengkorak, wajah penyihir bernama Lilias Adie berhasil digambar dengan teknologi 3D pahatan virtual dan metode rekonstruksi forensik wajah.
( BACA : Memalukan, Museum di Yogyakarta Jadi Sorotan Media Russia, Ternyata Ini Sebabnya )
Gambar yang dilansir dari BBC, Selasa (31/10/2017), terlihat wajah Lilias dengan kerutan wajah dan rambut berwarna putih.
Ekspresinya tampak datar, dengan bola mata berwarna cokelat.
Seniman forensik asal Universitas Dundee, Skotlandia, Christopher Rynn mengatakan, kisah Lilias lebih dari sekadar penyihir. Dia meninggal dalam kematian yang mengenaskan.
"Jadi saya tidak melihat alasan untuk menggambar ekspresi yang tidak menyenangkan atau ekspresi jahat.
( BACA : Ngeri, Ilmuwan Portugal Temukan Makhluk Aneh ini, Disebut-sebut dari Zaman Dinosaurus! )
Pada akhirnya, dia memiliki wajah yang cukup bagus, cukup alami," katanya.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara tim sejarah Skotlandia dan arkeolog Douglas Speirs, yang mengindentifikasi titik kuburan Lilias Adie di sekitar garis pantai Fife, di Skotlandia.
Sebelumnya, kerangka Lilias digali oleh kolektor benda kuno pada abad ke-19.
Kemudian, tengkoraknya disimpan di Museum Universitas Saint Andrews.
Pada abad ke-20, tengkorak penyihir tersebut hilang. Sebelum raib, tengkorak Lilias sempat diabadikan dalam beberapa foto.
Kisah penyihir
Lilias Adie meninggal pada 1704 di sebuah penjara.
Dia mengaku berprofesi sebagai penyihir dan pernah berhubungan badan dengan iblis.
Dia meninggal sebelum diadili dan dijatuhi hukuman dengan cara dibakar.
Penduduk setempat kemudian menguburkan mayatnya di bawah batu besar, di pantai Fife.
Batu besar itu dipercaya dapat menghentikan Lilias bangkit dari kubur.
Namun, kenapa penduduk repot-repot menguburkan Lilias? Padahal, kala itu masyarakat setempat berusaha menyingkirkan penyihir dengan membunuhnya melalui cara-cara ekstrem.
Dalam tulisan BBC pada Oktober 2014, kemungkinan jawaban dari pertanyaan tersebut adalah Lilian bunuh diri.
Hingga abad ke-19, orang yang meninggal karena bunuh diri dimakamkan di sekitar pantai Fife, di luar dari tanah yang dianggap suci.
Hal itu mungkin nampak aneh.
Tapi, diyakini bahwa bunuh diri merupakan kejahatan paling mengerikan karena melawan Tuhan.
Mereka juga dipercaya dapat membangkitkan orang mati yang meninggal tak wajar, kemudian menyiksa manusia.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com Begini Wajah Penyihir Skotlandia yang Meninggal pada 1704
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |