Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Sebelumnya saya ingin mengakui satu hal. Saya menyukai film Batman v Superman. Memang film itu memiliki kekurangan, tapi tidak separah yang dibilang orang-orang.
Kalau orang-orang membandingkan dengan film Marvel, sebenarnya masing-masing memiliki ciri khas dan kekuatan masing-masing. Sehingga bagiku semua sama-sama layak untuk dinikmati.
(BACA: Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat)
Kalau kamu masih ada di sini untuk membaca review ini setelah ‘pengakuan’ di atas, mari kita bahas tentang pertaruhan terakhir DC Extended Universe dalam film Justice League.
Justice League mengambil cerita langsung setelah kejadian yang terjadi pada film Batman v Superman.
Superman tewas.
Dunia langsung kacau balau kehilangan harapan ketika pahlawan super mereka tewas saat bertarung melawan Doomsday.
Superman sebagai satu-satunya superhero yang tampil ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang, berbeda dengan Batman maupun Wonder Woman yang beroperasi secara diam-diam.
Di saat yang bersamaan, seorang makhluk asing dengan kekuatan super yang bernama Steppenwolf dan ribuan pasukan Parademon datang ke Bumi untuk mengumpulkan mother box yang tersebar.
Batman karena pernah melihat masa depan (atau dunia lain?) berinisiatif untuk mengumpulkan orang dengan kekuatan spesial demi menghadang pasukan. Untuk itu dirinya mengajak Wonder Woman untuk bergabung mencari Flash, Cyborg, dan Aquaman berdasarkan dari file data yang diperoleh dari Lex Luthor.
Tim gabungan para pahlawan ini dinamakan Justice League.