Grid.ID - Dengan menggunakan mobil kepresidenan, presiden Jokowi mungkin saja pernah dibawa ngebut.
Tapi posisi duduk presiden, pastinya berada di kursi bagian belakang.
Nah, kali ini presiden yang baru mantu itu diajak ngebut dan duduk disebelah supir.
Hal tersebut tentunya nggak pernah terjadi dan oleh karenanya, presiden Jokowi menceritakan kejadian tersebut.
Cerita itu disampaikan Jokowi saat bersilaturahim dengan pengurus Al-Irsyad Al-Islamiyyah di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/11/2017).
"Saya waktu ke Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed menjemput saya di depan pintu pesawat.
Tetapi langsung dengan mobil beliau sendiri, disetiri beliau sendiri," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
Jokowi mengatakan, mulanya ada seorang anggota Pasukan Pengamanan Presiden yang hendak ikut naik mobil.
Namun, Paspampres tersebut tak dibolehkan naik.
(BACA : Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat)
Apalagi, tak ada juga yang mengawal Sheikh Mohammed.
"Jadi, saya hanya berdua dengan Sheikh Mohammed, orang paling kaya di dunia," ucap Jokowi.
Sheikh Mohammed lalu membawa mobil tersebut ke sebuah restoran.
Namun, Jokowi deg-degan karena Sheikh Mohammed mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Kecepatannya lebih dari 200 kilometer.
Saya sudah, waduh, ini benar-benar ini, pinter nyetir atau enggak, saya enggak ngerti," kata Jokowi disambut tawa hadirin.
(BACA : Nikah Beda 54 Tahun, Oma Marta Laporkan Suaminya ke Polisi Gegara Lakukan Hal Seperti Ini)
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga penasaran dengan merek mobil yang ia tumpangi bersama Sheikh Mohammed.
Sebab, ia tak melihat merek apa pun yang terpampang di mobil tersebut.
"Saya cari-cari mereknya, biasanya ada, ini enggak ada. Enggak tahu pesannya di mana juga.
Lihat-lihat dari brand-nya apa, saya mau tanya juga gengsi," kata Jokowi.
Jokowi mengaku berdiskusi banyak hal dengan Sheikh Mohammed, terutama mengenai cara Uni Emirat Arab bisa menjadi negara yang maju.
Sheikh Mohammed menjelaskan bahwa pada 1960-an, transportasi di negaranya dari Dubai ke Abu Dhabi masih menggunakan unta.
Tahun 1970-an juga transportasinya masih menggunakan truk.
Namun, menginjak tahun 1975 sampai 1980-an Uni Emirat Arab berkembang begitu cepat.
(BACA : Miris! Orang Tua Nggak Bisa Mengurus BPJS, Viral Nasib Bocah 6 Tahun Ini yang Jadi Seperti Ini)
Itu karena mereka menerapkan asas keterbukaan dan efisiensi.
"Beliau menarik begitu banyak ekspatriat dari luar.
Agar apa, agar, 'Lihat, saya belajar dari mereka apa pun, mereka lebih berpengalaman.
Tetapi, pada tahun-tahun ini, hampir 75 persen diambil alih orang-orang kita sendiri'," kata Jokowi menirukan penjelasan Sheikh Mohammed.
"Artinya apa? Pemikiran yang besar seperti itu juga memang harus kita miliki.
Ada suatu saat kita belajar, ada suatu saat kita mengambil alih," ucap Jokowi.(*)