Grid.ID - Peristiwa pembacokan pada seorang pria yang sedang salat Isya di Masjid Miftahul, Sukasari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang pada Kamis (14/2/2019) gegerkan warga.
Disampaikan Kapolsek Tanjungsari, Kompol Deden Mulyana, korban saat itu sedang salat Isya berjamaah.
"Korban sedang salat rakat kedua, tiba-tiba saksi yang salat disampingnya melihat korban langsung jatuh dan tergeletak," ujar Kompol Deden Mulyana seperti dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.
Baca Juga : Menjanda 7 Tahun, Femmy Permatasari Akhirnya Akan Menikah Lagi pada Maret 2019
Beruntung jamaah salat Isya yang lainnya sempat melihat wajah pelaku sehingga identifikasi bisa langsung dilakukan.
"Para saksi sudah melihat pelaku, mengidentifikasi pelaku orang lingkungan sini," ujarnya.
Korban pembacokan bernama Maslikin langsung tewas di tempat akibat bacokan senjata tajam berupa patik atau kampak besar yang biasanya digunakan untuk memotong kayu.
Di hari yang sama pukul 21.00 WIB, polisi berhasil menangkap pelaku yang sempat kabur ke pemakaman.
Pelaku yang kemudian diketahui berinisial KN rupanya sudah mengalami gangguan kejiwaan pasca bercerai dengan istrinya beberapa tahun yang lalu.
Dokter jiwa yang menangani KN, Edi Sukandi mengatakan bahwa tersangka sempat berkonsultasi padanya.
Namun hal tersebut hanya dilakukan selama beberapa kali karena keterbatasan biaya.
"Konsultasi hanya dua kali, karena keterbatasan ekonomi tidak dilanjutkan. Saya sudah usulkan sebenarnya bahwa dengan BPJS juga bisa, tapi susah," papar Edi Sukandi.
Sementara itu, tersangka KN sempat mengaku bertetangga dengan korban.
"Saya kenal dengan korban, tetanggaan dan kerap ke masjid bersama untuk salat dan mengaji,” ujar KN seperti dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.
KN kemudian mengungkap bahwa dirinya kesal dengan jemaah masjid yang suka terburu-buru saat salat berjamaah sehingga hanya memberikan sedikit waktu untuk salat sunah.
"Saya kesal, marah, dan tak dihargai," ujar KN lagi. (*)
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Widyastuti |