Grid.ID - Rebo Wekasan Adalah Hari Sakral untuk Rabu Terakhir di bulan Safar, berikut ulasan selengkapnya.
Arba Mustamir adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Bagi sebagian kalangan menyakini bahwa hari Rabu terakhir di bulan Safar sangat sakral.
Seperti dilansir Grid.ID melalui Tribunstyle.com dari Banjarmasin Post, Rabu (15/11/2017), sebagian masyarakat Banjar masih memperingati Arba Mustamir hingga saat ini.
Safar adalah bulan kedua dalam kalender Islam atau Hijriah yang berdasarkan tahun Qomariyah (perkiraan bulan mengelilingi bumi).
Bagi masyarakat Banjar, bulan Safar dianggap sebagai bulan sial, panas, atau dimana masa diturunkan bala dan harus diwaspadai keberadaannya.
Bulan Safar dianggap buruk karena dinilai masa dimana segala penyakit, racun, dan hal-hal yang berbau magis memiliki kekuatan yang lebih dibanding pada bulan lainnya.
Dalam anggapan masyarakat kesialan bulan Safar akan semakin meningkat jika ketemu dengan Arba’ Musta’mir.
( BACA : Wah Ketahuan, Ternyata Raisa Juga Pernah Alay Loh! Ini Buktinya! )
Sebetulnya tradisi ini juga dikenal di kalangan masyarakat Jawa.
Jika di Banjar dikenal sebagai Arba Mustamir maka di masyarakat Jawa disebut Rabo Wekasan.
Rabu Wekasan, Rebo Wekasan, atau Rebo Pungkasan adalah nama hari Rabu terakhir di bulan Safar pada Kalender lunar versi Jawa.
Pada hari itu biasanya dimulai rangkaian Adat Safaran hingga berakhir di Jumat Kliwon bulan Maulid/Maulud.
Upacara ini berupa Sedekah Ketupat dan Babarit di daerah Sunda kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap.
Keistimewaan hari ini yakni dimana satu satunya hari yang tidak tergantung pada hari pasaran dan neptu untuk melakukan suatu upacara adat.
Catatan dalam adat Kejawen hari pasaran dan neptu adalah sangat penting demi keselamatan dan berkah dari acara, kecuali pada hari ini.
Konon ini adalah hari datangnya 320.000 sumber penyakit dan marabahaya 20.000 bencana.
Maka rata-rata upacara yang dilaksanakan pada hari ini adalah bersifat tolak bala.
Di sebagian kalangan masyarakat Sunda juga dikenal istilah Arba Mustamir.
Menurut sebagian masyarakat Sunda bulan safar adalah bulan yang dianggap pamali untuk mengadakan pesta perayaan, seperti hajat pernikahan atau sunatan anak.
Beberapa mempercayai tentang mala petaka yang akan turun pada Rabu Wekasan.
Setidaknya ada dua musibah yang akan terjadi pada bulan ini, yaitu Paceklik Order dan Bulan Balae atau bulan
(*)
Artikel ini pernah tayang di Tribunwow dengan judul Dianggap Sakral, Ini Penjelasan Tentang Rabo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar
5 Tips War Takjil di Bulan Ramadan Biar Tak Kehabisan, Bisa Kamu Jadikan Strategi!
Source | : | Tribunwow.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |