Grid.ID – Krisis ekonomi yang melanda Venezuela sebenarnya mulai dirasakan sejak kematian mantan presiden Hugo Chavez pada tahun 2013.
Namun tahun ini, Venezuela berada di ambang kehancurannya karena tingkat inflasi yang sangat tinggi dan semua rakyatnya kesulitan memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Uang kertas bolivar (mata uang Venezuela) nyaris tak ada nilainya dan merupakan salah satu mata uang dengan nilai tukar paling rendah di dunia.
Padahal dulu negara ini terkenal sangat kaya raya.
Baca Juga : Dikeluhkan Tetangga Karena Halaman Rumah yang Kotor, Saat di Cek Isi Rumahnya Bikin Miris
Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Tapi kekayaan itu yang kemudian menjadi awal dari kehancuran Venezuela.
Seperti negara penghasil minyak lainnya, 95% pemasukan Venezuela berasal dari ekspor minyak.
Ini artinya uang masuk ke negara ini sangat bergantung pada harga minyak dunia.
Saat harga minyak dunia sedang tingi, pemasukan negara sangat besar dan begitu pula sebaliknya.
Venezuela juga mengalami kesenjangan sosial yang sangat besar dengan semua orang kaya sebagai pemilik bisnis di negara itu. Mengakibatkan warga miskin makin miskin.
Sejak Hugo Chavez berkuasa di tahun 1999, Chavez langsung menerapkan kebijakan untuk menyetarakan ekonomi rakyat.
Baca Juga : Jakarta Diprediksi Jadi Kota Pertama di Dunia yang Akan Tenggelam
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |